Find Us On Social Media :

Pelet Bisa Bikin Lengket: Penambahan Aura

By Moh. Habib Asyhad, Minggu, 26 April 2015 | 21:00 WIB

Pelet Bisa Bikin Lengket: Penambahan Aura

Intisari-Online.com - Jasin Assiry melihat tidakadanya titik temu aura membuat masa pacaran yang lama tidak akan membuahkan perkawinan; Sebaliknya, kendati cuma berkenalan dua minggu kalau auranya cocok, mereka bisa segera naik ke pelaminan. Memang, pelet bisa bikin lengket, tapi jika tidak cocok, mau bagaimana?

Kalau orang belum mendapatkan jodoh, menurut Iin Dewi, ada kemungkinan dia ditutup oleh seseorang. Jika ini yang terjadi maka harus 'dibukakan' jalan. Mereka yang terkena santet harus dibersihkan dulu. Kadang jodoh sulit datang lantaran tempat tinggalnya yang tidak sinkron. Dalam kasus macam ini Iin biasanya memberikan sejumlah daun padmanaba. Daun ini direbus, lalu airnya diminum.

Dalam upaya mendekatkan seseorang pada jodohnya, Jasin Assiry melakukan penambahan aura yang kurang pada diri orang itu. Menurut dia tubuh manusia terdiri atas bernacam-macam unsur atau sinar. Tubuh juga butuh sinar pohon, sinar besi, dan sebagainya. "Ibarat tubuh yang membutuhkan macam-macam vitamin, kalau kurang vitamin C, ya akan saya berikan vitamin C," kata Jasin yang bisa melihat aura tubuh.

Aura yang dominan pada diri manusia berbeda-beda. Misal, kuning, biru, hijau, atau putih. Jika yang dominan aura lembayung atau kehitaman umumnya akan jauh jodoh. Untuk kasus ini Jasin akan menambahkan warna putih. "Secara langsung akan terjadi perubahan pada diri orang yang bersangkutan. Misal, air mukanya menjadi cerah ceria," katanya.  Terjadinya perjodohan, tambah Jasin, karena adanya kesamaan aura.

Keberadaan aura ini bukanlah sebatas khayalan. Melalui foto kirlian bisa dibuktikan bahwa setiap makhluk dilingkupi sinar yang berwarna-warni. Dalam bukunya Melihat dan Membaca Aura, Ted Andrews menguraikan secara gamblang fenomena aura. Menurut dia, setiap orang memang mempunyai aura. Bahkan setiap orang pernah melihat atau mengalami medan aura orang lain. Masalahnya, kebanyakan orang mengabaikan pengalaman itu.

Menurut Ted, aura adalah medan energi yang rriengelilingi semua materi. Apa pun yang memiliki struktur atom, termasuk manusia, mempunyai aura, berupa medan energi yang mengelilinginya. Aura melingkari badan jasmaniah dalam segala arah. Aura ini bersiiat tiga dimensi, pada orang yang sehat bentuknya elips. Bentuk, ukuran, warna-warni, dan kejelasan warna-warna itu menunjukkan status kesehatan jasmaniah, emosional, mental, dan spiritual.

Apabila frekuensi aura kita berdekatan dengan frekuensi orang lain, akan terjadi kesesuaian alami. Kita lebih gampang cocok dengan orang-orang ini. Di lain pihak, ada orang yang auranya sangat berbeda frekuensinya dengan frekuensi kita. Ini dapat menyebabkan rasa tidak suka, perasaan tidak enak, marah, dan sebagainya. Sering kali, kesan pertama yang Anda berikan dan terima mencerminkan cara aura Anda menyesuaikan frekuensi dengan orang lain.

Sementara karena sifat elektromagnetik aura yang kuat, kita terus-menerus melepaskan dan menyerap energi. Setiap kali kita berhubungan dengan orang lain, dapat terjadi pertukaran energi. Entah apa namanya, pertukaran energi atau pikiran, yang pasti paranormal yang mumpuni bisa mendekatkan hati dua anak manusia dengan Cara ini.