Intisari-Online.com - Hewan-hewan memang sering menjadi korban keserakahan manusia. Salah satu kasus yang terbaru yaitu belasan potongan telapak tangan beruang madu ditemukan di Medan.
Tim Wildlife Conservationa Society (WCS) beberapa waktu lalu menemukan potongan-potongan tubuh beruang madu di Komplek Niaga Malindo, Medan. Sebelumnya, WCS juga sudah pernah memukan jaringan penjual trenggiling di tempat yang sama.
Puluhan potongan cakar beruang madu ini diduga berasal dari sekitar 12 beruang madu. Ketika disatukan, potongan-potongan tubuh ini ternyata merupakan enam pasang kaki depan dan belakang. Ada juga potongan mulut dan badan.
Menurut keterangan Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, beruang merupakan satwa yang dilindungi dan tak boleh dipelihara, apalagi diperdagangkan atau dibunuh. Saat ini para penyidik masih berusaha mencari pelaku kejaharan ini. Kepolisian sudah turun tangan untuk mencegah terulangnya kasus ini.
Dalam rangka membongkar jaringan perdagangan satwa ini Mabes Polsi telah bertukar informasi dengan jaringan penyidik di luar negeri, terutama negara-negara ASEAN. Mereka saling bertukar informasi tentang ke mana tempat satwa-satwa tersebut dikirim dan di daerah mana saja lokasi perburuannya.
Semoga saja pelaku yang memotong-motong beruang madu ini segera ditemukan agar satwa-satwa Indonesia terselamatkan (Mongabay).