Find Us On Social Media :

Misteri Manusia-Manusia Api: Juga karena Pandangan yang Tajam

By Moh Habib Asyhad, Jumat, 8 Mei 2015 | 15:00 WIB

Misteri Manusia-Manusia Api: Juga karena Pandangan yang Tajam

Intisari-Online.com - Keadaan bisa membakar apa pun tanpa menggunakan alat bakar memang tidak membuat para pengidap pyrokinetics merasa nyaman. Bukan hanya oleh kemungkinan bahaya yang setiap saat mengancam mereka, namun juga akibat sosial lainnya. Terlebih bila pelaku tersebut bisa menyalakan api tanpa akibat luka bakar di tubuhnya. Inilah kisah dan misteri manusia-manusia api.

Akan makin sulit baginya uhtuk mengelak tudingan sebagai penyebab kebakaran. Willy Brough (12) dari Turlack, Kalifornia, misalnya, diduga mampu menyalakan api hanya dengan memandangnya. Akibatnya, ia harus diusir keluarganya karena dianggap kerasukan roh jahat.

Untunglah, seorang petani yang tinggal dekat rumahnya mau memungut bocah itu dan kembali menyekolahkannya. Namun sayang, di sekolah baru ini ia hanya bertahan 1 hari. Karena hanya dalam sehari itu, lima ruang kelas dilalap api yang bersumber dari sorot matanya.

Demikian juga dengan Benedetto Supino dari Formia dekat Roma, yang selanjutnya menjadi perhatian masyarakatnya. Bermula pada 1982, ketika buku komik yang dibacanya di ruang tunggu dokter gigi tibat-tiba menyala. Sejak itu ia dan keluarganya dikejutkan oleh beberapa kebakaran. Meja, kursi, dan bermacam-macam barang lainnya terbakar setiap kali Benedetto melewatinya, termasuk juga seprai tempat tidurnya atau barang-barang yang dipegangnya, terutama buku. Demikian pula dengan barang yang dipandangnya dengan serius, seperti yang pernah terjadi pada benda plastik yang dipegang pamannya.

Kemampuan itu membuat Benedetto merasa sangat malu, bahkan tertekan. Sementara para ilmuwan tidak mampu banyak membantunya.  Profesor Maria Scuncio dari Pusat Kesehatan Sosial Tivoli misalnya, justru memberikan diagnosis yang agak janggal dengan menilai kondisi kejiwaan anak laki-laki yang pendiam dan kutu buku itu sangat normal.

Dr. Giovanni Ballesio, dekan jurusan pengobatan kesehatan dari Rome University, yang pernah menyelidiki kemungkinan ketidaknormalan pada orang yang memiliki kemampuan membangkitkan listrik tinggi pun tidak mampu menemukan penjelasan apa-apa di balik semua kebakaran itu. Benedetto hanya menyandarkan harapannya pada parapsikolog Demetrio Croce yang mencoba mengajarkan bagaimana mengontrol kemampuan itu. 

Nasib mengenaskan lain dialami Jennie Bramwell yang yatim piatu. Hanya dalam beberapa minggu setelah diadopsi di rumah Dawson, di Thorah Island, Ontario—keluarga angkatnya—terjadi berpuluh kali kebakaran kecil. Api yang menjilat langit-langit, dinding, perabotan, handuk, bahkan kucing kesayangan keluarga terjadi spontan saat Jennie ada di dekatnya. Jennie pun dikembalikan ke rumah yatim piatu.--