Intisari-Online.com - Adanya temuan beras yang diduga diproduksi menggunakan bahan baku plastik di Bekasi menjadi peringatan agar kita tetap waspada dan jeli dalam memilih beras yang asli.
Berdasarkan laporan Strait Times yang dikutip dari kompas.com, beras berbahan plastik itu kini beredar tidak hanya di Indonesia tetapi juga di sejumlah negara Asia. Umumnya negara-negara yang berpenduduk banyak seperti India dan Vietnam. Bahkan beras ini juga dilaporkan masuk ke Singapura meski dibantah oleh pemerintahnya.
Terkait dengan penyebaran beras plastik ini, pemerintah Malaysia menyatakan beras tersebut bisa masuk melalui jalur penyelundupan karena sulit membedakan beras asli dengan yang sintetis.
Dikabarkan, beras plastik ini sudah dijual di pasar Tiongkok. Tiongkok memang memiliki cerita sendiri mengenai fenomena ini. Pada tahun 2008, setidaknya sebanyak 300 ribu orang jatuh sakit dan 6 balita meninggal dunia setelah mengonsumsi beras plastik tersebut.
Pemalsuan makanan memang merupakan permasalahan serius apalagi jika tersebar ke masyarakat. Disebutkan, beras palsu ini akan tetap keras meski sudah dimasak. Biasanya, beras palsu ini terbuat dari kentang yang dicampur dengan plastik sintetis kemudian diaduk sehingga bentuknya menyerupai beras asli.
Pakar kesehatan sudah memeringatkan bahaya dari beras plastik tersebut yang dapat mengakibatkan gangguan pencernaan hingga merusak jaringan.
Beras plastik ini sangat sulit dibedakan dengan beras yang asli. Hal ini diungkapkan Herbert Panjaitan, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bekasi.
Menanggapi upaya uji laboratorium terhadap temuan beras yang diduga palsu di Bekasi, Herbert mengungkapkan beras tersebut tidak dapat dibedakan secara kasatmata karena dari fisiknya mirip dengan beras asli. (kompas.com)