Find Us On Social Media :

Di Sigedong Makanan Pokoknya Jagung

By Moh Habib Asyhad, Jumat, 29 Mei 2015 | 15:00 WIB

Di Sigedong Makanan Pokoknya Jagung

Intisari-Online.com - Ada keunikan di Desa Sigedong, Tretep, Temanggung, Jawa Tengah. Makanan pokok di sini bukan beras seperti kebanyakan desa di Pulau Jawa, di Sigedong, makanan pokonya jagung. Hal ini seolah menjadi antidot tingginya ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap beras yang bagi beberapa kalangan cukup menghawatirkan.

Takukah kita berapa angka ketergantungan masyarakat terhadap beras? Suswono (Menteri Pertanian 2009 – 2014) pada 2014 menyebut, konsumsi beras masyarakat Indonesia mencapai lebih dari 130 kilogram per kapita. Artinya, saban hari, masyarakat Indonesia mengonsumsi beras sekitar 900 gram.

Angka tersebut juga menegaskan bahwa Indonesia adalah negara dengan konsumsi beras tertinggi di dunia di atas Malaysia dan Thailand yang masing-masing tingkat konsumsinya adalah 80 kg per kapita dan 70 kg per kapita. Sementara rata-rata konsumsi dunia adalah 60 kg per kapita.

Beras jagung, masyarakat Sigedong menyebutnya sekelan, diolah dari jagung lokal dengan biji putih kecil-kecil. Dunia perjagungan bisa menyebut jagung dengan flint corn alias jagung mutiara. Ciri khas jagung ini adalah bijinya yang berbentuk bulat, licin, mengkilap, dan keras.

“Saya pernah dengar dari seorang profesor di Universitas Gajah Mada kalau beras jagung cocok untuk penderita diabetes. Tak hanya itu, makan nasi jagung rasanya lebih anteng di perut, lebih cepat kenyang, badan juga lebih brigas, sementara kalau makan nasi beras saya merasa cepat ngelih,” ujar Qomari, 58, salah satu kabayan di Sigedong.

Soal kebiasaan masyarakat Sigedong mengonsumsi nasi jagung setiap harinya selengkapnya silakan baca Majalah INTISARI edisi Juni 2015. Selamat membaca...