Penulis
Intisari-Online.com -Belakangan ini kurs mata uang kita terus memburuk. Nilai tukar rupiah bahkan terpuruk ke level paling parah sejak krisis moneter 1998.
Pada minggu pertama Juni 2015, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sudah menembus angka Rp13.200,- lebih. Angka ini merupakan nilai terendah yang muncul sejak 17 tahun terakhir. Rekor kejatuhan nilai rupiah yang paling parah sejauh ini tercatat sebesar Rp16.650,- pada tanggal 17 Juni 1998.
Saat itu memang terjadi krisis keuangan di Asia yang turut berdampak pula di Indonesia. Tetapi menurut Taye Shim, Kepala Riset PT Daewoo Securities Indonesia, saat ini keterpurukan nilai rupiah terjadi akibat pelarian modal yang dipicu oleh lemahnya perekonomian nasional.
Taye mengatakan bahwa belakangan ini perlambatan ekonomi di Indonesia kian mempercepat aksi penjualan aset oleh para investor asing. Hal ini menyebabkan nilai rupiah terdepresiasi hingga 5,9% sejak awal tahun 2015. Angka ini adalah yang terburuk di kawasan Asia.
Pertumbuhan ekonomi yang lemah di kuartal I 2015 ini ditengarai dapat menghambat kelanjutan pertumbuhan ekonomi. Menurut Taye, kenaikan suku bunga global juga mendorong investor untuk mengalihkan posisi dagang dari negara berkembang.
Menurut prediksi, rata-rata nilai tukar rupiah akan tetap berada di level Rp13.200,- untuk tahun 2015. Perkiraan ini lebih buruk dari rerata tahunan yang diprediksi sebelumnya yaitu pada level Rp12.913 per dolar (CNNIndonesia).