Ingeborg Syllm-Rapoport, Perempuan Peraih Gelar Doktor Tertua di Dunia

Moh Habib Asyhad

Penulis

Ingeborg Syllm-Rapoport, Perempuan Peraih Gelar Doktor Tertua di Dunia

Intisari-Online.com - Ingeborg Syllm-Rapoport akhirnya ditasbihkan sebagai perempuan peraih gelar doktor tertua di dunia. Perempuan kelahiran Jerman itu berhasil mewujudkan mimpinya setelah 80 tahun dilarang oleh Pemerintah Nazi mengikuti ujian akhir saat usianya 102 tahun.

Rapoport yang adalah seorang dokter spesial anak meraih doktor dari Fakultas Kedokteran, Hamburg University, setelah menyelesaikan tesis doktoralnya tentang penyakit difteri pada 1938.

Syllm-Rapoport dalam pidato pengkuhannya menekankan, bahwa upayanya untuk mendapatkan gelar doktor bukan semata-semata untuk dirinya sendiri. “Gelar ini untuk semua orang yang menderita ketidakadilan selama Reich Ketiga,” ujar juru bicara universitas, Kerstin Graupner, seperti dilansir The Guardian.

Kita tahu, setelah berkuasa pada 1933, Nazi secara terstruktur menghilangkan hal orang-orang Yahudi Jerman, mengusir mereka dari universitas, sekolah, dan profesi-profesi mereka, lantas mendeportasi dan mengjebloskan mereka ke kamp-kamp penyiksaan di seluruh Eropa.

Proposal tesis doktoral itu sejatinya sudah diajukan oleh Syllm-Rapoport pada 1938, tapi “ditolak” oleh atasannya waktu itu, Prof Rudolf Degkwitz, seraya menulis surat kepada Syllm-Rapoport, “Saya menerima proposal tentang difteri itu jika tidak ada tekanan dari Pemerintah Nazi. Rasanya tidak mungkin untuk menerima Nona mengikuti ujian doktaral.”

Syllm-Rapoport lantas bermigrasi ke Amerika Serikat tanpa gelar doktor di tahun itu juga. Setelah mendaftar di beberapa universitas di Negeri Paman Sam itu, Syllm-Rapoport akhirnya meraih gelar dokter spesialis anak. Setelah itu, bersama suaminya yang seorang sosialis, pindah ke Berlin Timur tahun 1952. Di sana ia mendapatkan karirnya sebagai kepada departemen neonatologi di Charite University Hospital. (The Guardian)