Find Us On Social Media :

Menara Air Bukan Sekadar Penanda

By Agus Surono, Jumat, 13 Mei 2011 | 01:10 WIB

Menara Air Bukan Sekadar Penanda

Jika sudah pernah berkeliling ke Kota Medan tentu akan mengenal Menara Air, bangunan tinggi besar yang diam mematung. Saking menonjolnya, menara air ini dijadikan penanda. Semua orang jadi tahu. Namun, tak banyak yang tahu apa kegunaan menara air itu. Paling mengertinya menara air yang menjadi tempat menampung air. Begitu dikejar dengan pernyataan, "Kalau hanya sekadar menyimpan air, mengapa harus di tempat yang tinggi?" baru kelabakan.

Di banyak kota, air minum dipasok oleh Pemda yang mengambil air dari sebuah reservoir atau sumur dalam, mengolahnya agar layak pakai, dan mendistribusikannya menggunakan pompa ke rumah-rumah penduduk. Pompa itu sendiri cukup kuat untuk "membawa" air sampai ke konsumen melalui jaringan pipa. Namun, tekanan sistem akan berfluktuasi tergantung pemakaian. Bisa drop saat semua keran di konsumen dibuka.

Nah, "Menara air berfungsi sebagai kapasitor. Ia akan menjaga supaya tekanan di jaringan pipa itu tetap dan memberikan cadangan ketika kebutuhan akan air tidak mampu dipasok oleh pompa," jelas Malcolm Jackson, bos Utility Service Company Inc. di Perry, Georgia, AS. Air yang ada di menara setidaknya mampu memenuhi kebutuhan untuk sehari plus cadangan.Tinggi tangki penyimpan air menara air biasanya 100 kaki dari lokasi konsumen tertinggi. Setiap satu kaki ketinggian menciptakan tekanan 0,433 lb/inc.

Di daerah yang lebih rendah, tekanan dari menara itu bisa mencapai 80 psi atau lebih, yang bisa merusakkan katup atau sambungan pipa. Namun, di pipa sendiri ada gesekan yang mengurangi tekanan tiga sampai lima psi. Gesekan juga akan meningkat seiring dengan kecepatan laju air. "Pada pipa tua, khususnya yang banyak endapan dan karat, bisa menimbulkan gesekan serupa," kata Anthony O,Malley dari Larkin Group, konsultan rekayasa air di Kansas City, Missouri, AS.