Find Us On Social Media :

Kompor Berbahan Minyak Jelantah

By Agus Surono, Senin, 9 April 2012 | 14:21 WIB

Kompor Berbahan Minyak Jelantah

Intisari-Online.com - Meski saat ini sudah populer kompor gas, namun masih banyak pengguna kompor sumbu berbahan bakar minyak tanah. Mengantisipasi langka dan mahalnya minyak tanah, Badan Penelitian dan Pengkajian Teknologi (BPPT) melakukan inovasi dengan mengembangkan kompor tekan multifuel memanfaatkan potensi sumberdaya energi lokal, seperti minyak jelantah.

Sesuai namanya, kompor tekan multifuel adalah kompor yang dapat menggunakan berbagai bahan bakar, baik bahan bakar nabati seperti minyak kelapa, minyak kelapa sawit, minyak jelantah, dan biosolar, maupun bahan bakar fosil seprti minyak tanah, solar, dan oli bekas. Sedangkan pengoperasiannya cukup dengan cara ditekan. Kompor ini terdiri atas dua buah tabung bertekanan dan sebuah burner yang berfungsi sebagai konverter. Prinsip kerja kompor ini adalah dengan mengubah fase bahan bakar cair menjadi gas yang siap untuk terbakar secara spontan.

Kompor tekan ini memilki keunggulan dari aspek teknis, ekonomi, maupun kesehatan. Secara teknis, kompor ini praktis digunakan karena dibuat secara compact meliputi dua tangki dan burner sekaligus. Temperatur nyala api cukup tinggi yaitu di atas 1.200oC. Secara ekonomi, kompor ini menjadikan minyak jelantah sebagai bahan bakar substitusi sehingga dapat mengurangi penggunaan bahan bakar seperti LPG dan minyak tanah yang harganya relatif mahal. Sedangkan dari segi kesehatan, kompor tekan ini dapat mengubah pola perilaku masyarakat. Dalam hal ini, para penjual gorengan yang menggunakan kompor tekan multifuel akan memanfaatkan jelantah sebagai bahan bakar kompor dan tidak digunakan kembali sebagai bahan penggoreng. Selain itu penggunaan minyak jelantah sebagai bahan bakar adalah sebuah solusi alternatif yang berdampak positif. Jika minyak jelantah dibuang begitu saja dapat berpolusi atau mencemari lingkungan, sementara jika digunakan untuk menggoreng kembali, minyak jelantah dapat menyebabkan kanker akibat kandungan yang tinggi dari senyawa polimer, aldehid, asam lemak serta lakton.

Jika bisa bekerja sama dengan pengusaha makanan, juragan penjual gorengan, dan rumah makan cepat saji maka ketersediaan minyak jelantah bisa dikatakan melimpah. Dengan begitu, kompor ini bisa dijadikan alternatif kompor gas berbahan bakar LPG yang sekarang digalakkan pemerintah.