Penulis
Intisari-Online.com -Bulan Desember ini Toyota akan meluncurkan sebuah mobil listrik baru. Meski sifatnya masih uji coba, tapi layak disimak cantiknya.
Sebelum Anda mulai merancang-rancang ingin membeli, bayangkanlah Anda duduk bersama Intisari di dalam eQ, September lalu, di Odaiba, Tokyo. Dengan pilihan warna-warna cerah, mobil berkapasitas empat penumpang itu dirancang siap menundukkan kemacetan kota besar.
Begitu duduk di belakang kemudi, baru beberapa detik kemudian pengemudi menyadari bahwa mesin mobil ternyata sudah hidup. Tak ada deru mesin yang bagi sementara pengemudi malah dijadikan sarana unjuk “kewibawaan”. Tinggal injak pedal gas, melajulah dia. Mobil ini menularkan ketenangan kepada pengendaranya. Kecepatan tertingginya baru 125 km/jam saja. Di belakang kemudi, goncangan tak terasa, meski penumpang di sebelah sopir masih merasakannya. Barangkali karena bodinya dibuat amat ringan, sehingga konsumsi energinya dapat ditekan cuma 104 Wh/km, terbaik di dunia, menurut klaim Toyota.
Perjuangan manusia untuk mengubah citra bahwa “Kendaraan bermotor berarti emisi dan polusi” sungguh telah mengalami perjalanan panjang. Toyota menerapkan dua prinsip dasar pada pengembangan teknologi ramah lingkungannya: konservasi energi dan diversifikasi bahan bakar.
Teknologi hibrida makin seksi
Pada mobil listrik, disebut model EV (Electrical Vehicle), mesinnya dijalankan oleh motor bertenaga listrik. Model eQ, menggunakan baterai tipe lithium-ion (Li-ion). Dengan kapasitas daya listrik 12 kWh, konsumsi listriknya hanya 104 Wh/km. Untuk kebutuhan jarak yang lebih jauh, Toyota memilih teknologi Plug-in Hybrid Vehicle(PHV). Tenaganya berasal dari motor listrik dengan baterai generasi terbaru seperti diterapkan pada model Prius terbaru. Bahan bakar yang digunakan bisa bensin, diesel, bahan bakar sintetis, dll.
Sedangkan untuk kendaraan jarak jauh, teknologi Fuel Cell Vehicle(FCV) lah yang sedang dikembangkan, yang tenaga listriknya dibuat dengan bahan bakar hidrogen dan pemanfaatan fuel cell stack (tumpukan sel-sel bahan bakar). Dalam tahap pengujian, bus ini sudah beroperasi secara komersial antara Tokyo International Airport dan daerah downtown Tokyo.
Toyota, yang telah membuat versi hibrida untuk semua kategori produknya, optimis pada tahun 2012 saja akan berhasil menjual 1 juta unit kendaraan hibrida di seluruh dunia. Memandang Jepang dengan Toyota-nya, kita jadi makin menyadari; negara yang sumber energinya serba terbatas itu benar-benar telah memacu para produsen otomotifnya untuk makin kreatif. Tidak akan mengherankan kalau teknologi hibrida ke depan bakal makin seksi.
Ingin tahu lebih jauh soal si EQ dan tenaga hibrida ini? Baca di Majalah Intisari edisi Desember 2012.