Sepeda Sudah, Kini Saatnya Skuter Lipat

Ade Sulaeman

Penulis

Sepeda Sudah, Kini Saatnya Skuter Lipat

Intisari-Online.com - Betapa menggiurkannya ketika kita tidak harus lagi berputar-putar mencari tempat parkir, merasa ketakutan kendaraan kita akan dicuri, atau ketakutan adanya anak-anak nakal yang menggores kendaraan kesayangan kita. Jika menaiki pesawat terbang, maka dengan membawa kendaraan ini, tidak ada lagi antrian menunggu taksi saat tiba di bandara.

Itulah beberapa manfaat dasar yang disajikan oleh MOVEO, sebuah skuter elektrik yang dapat dilipat. Jika kita tidak suka parkir di pinggir jalan, MOVEO akan memudahkan kita untuk membawanya ke tempat kita bekerja, bahkan bisa ditaruh di samping atau di bawah meja kantor kita.

Saat dibentangkan, skuter ini memiliki jok yang empuk yang disertai sandaran punggung, dua roda, tubuh yang terbuat dari carbon-composite, kaca spion di kiri dan kanannya, serta, tentunya, stang untuk mengendalikannya.

Kendaraan yang sangat ringan ini, dengan berat sekitar 24 kg, memiliki kecepatan maksimal hingga 45 km/jam dan dapat menempuh jarak 35 km untuk setiap satu kali isi ulang baterai. Untuk beberapa orang, ini mungkin cukup berat, tapi bukan hal yang sama sekali tidak dapat dibawa.

Didesain oleh Antro Group yang berbasis di Hungaria, skuter ini dapat dilipat dalam waktu dua menit, cukup ideal bagi masyarakat perkotaan yang tinggal di apartemen atau memiliki rumah tanpa garasi. Dengan fitur closed design, maka pengguna tidak akan menemukan bagian-bagian mesin yang menonjol dan membahayakan pengguna atau adanya oli yang dapat mengotori badan atau pakaian saat melipat atau membuka lipatan kendaaraan ini.

Setelah prototipe akhir dari desain kendaraan ini diungkap pada tahun 2008, Antro Group saat ini tengah membicarakan kerjasama dengan berbagai pihak untuk membawa MOVEO ke pasar. Pada saat ini, mereka berharap dapat memproduksi 4.000 unit setiap tahunnya. Dijual dengan kisaran harga $3.100-$4.600 (sekitar Rp30 juta – Rp44,6 juta). Kendaraan ini sendiri akan hadir dalam warna jingga, biru, perak dan hitam. (DigitalTrends)