Find Us On Social Media :

Dari Mana Asap Putih?

By Agus Surono, Kamis, 14 Maret 2013 | 19:00 WIB

Dari Mana Asap Putih?

Intisari-Online.com - "Habemus Papam!" teriak Kardinal Perancis, Jean-Louis Tauran, pada pukul 08.12 malam waktu Vatikan, Rabu (13/3).

Seruan yang berarti, "Kita memiliki Paus baru," membuka perkenalan dunia dengan pemimpin Katolik teranyar, Jorge Mario Bergoglio atau yang kini dikenal Paus Fransiskus.

Pemilihan Paus asal Argentina keturunan Italia ini diumumkan lewat asap putih yang membumbung di atap Kapel Sistine, Vatikan. Asap putih menandakan adanya pemimpin Katolik baru, sebaliknya, asap hitam menandakan konklaf gagal menentukan pilihannya.

Menurut Chris Mocella, salah satu penulis Chemistry of Pyrotechnics, ada beberapa hal yang dilakukan untuk menimbulkan asap hitam dan putih. "Ada beberapa produk pembakaran yang berwarna putih atau abu-abu terang, tergantung dari sifatnya," kata Mocella.

Mocella menyebut, untuk senyawa seng (zinc) dan elemen fosfor tertentu akan menyerap kelembaban ketika dibakar. Dengan demikian terciptalah asap putih. Namun, dikatakan Mocella, para kardinal di Vatikan menggunakan metode pembakaran yang lebih sederhana.

"Salah satu cara termudah untuk menciptakan asap putih adalah dengan membakar debu seng logam dengan elemen sulfur, menghasilkan gas seng sulfida yang merupakan asap putih tebal," kata Mocella.

Sedangkan untuk cara terbaik menghasilkan asap hitam adalah dengan membakar bahan-bahan organik seperti kayu. Menurut Mocella, jika kita membatasi jumlah oksigen yang tersedia dalam komposisi pembakaran piroteknik, akan didapatkan banyak partikel yang tidak terbakar sempurna. (Kompas.com)