Intisari-Online.com - Saking terangnya, lampu jalanan kerap menjadi salah satu penyumbang polusi cahaya. Bahkan, beberapa orang berkelakar bahwa alien juga dapat melihat cahayanya dari luar angkasa. Untuk itu, peneliti berikut mendesain lampu jalanan yang lebih ramah.
Salah satu penyebab lampu jalanan menimbulkan polusi cahaya adalah cahaya lampu yang salah arah. Lampu-lampu tersebut kerap menerangi tempat-tempat yang tidak perlu diterangi. Akibatnya, para astronom dan pengamat bintang amatir kesulitan untuk melihat langit malam. Burung-burung yang sedang bermigrasi juga bisa kebingungan, hingga menabrak gedung-gedung.
Untuk mengatasinya, Xuan-Hao Lee dan Ching-Cherng Sun dari National Central University of Taiwan serta Ivan Moreno dari Autonomous University of Zacatecas, di Meksiko, mendesain sebuah lampu jalanan baru yang dapat menghasilkan lebih banyak cahaya, namun hanya fokus ke tanah.
Lampu yang berisi light emitting diodes, atau LED, tersebut dipasang di dalam wadah kecil. Masing-masing LED dilengkapi dengan sebuah lensa dan suatu lapisan penyebar. Lensa akan bercahaya dalam sinar paralel, sedangkan wadah akan memantulkan cahaya ke tanah. Kemudian lapisan penyebar memotong efek silau, membuat cahaya yang dihasilkan lebih “lembut.”
Hasilnya adalah sebuah sinar yang terbentuk seperti persegi, bukan kerucut seperti cahaya lampu biasanya. Bentuk kotak ini akan menempatkan lebih banyak cahaya ke jalan, bukan ke tempat lain yang tidak memerlukan cahaya.
Dengan memindahkan lebih banyak cahaya ke jalan, lampu jalanan juga akan menghemat lebih banyak energi, karena selain jumlahnya yang lebih sedikit, ukuran LED yang diperlukan juga cenderung lebih kecil. Sun, dalam siaran persnya, memperkirakan lampu buatannya mampu mengurangi penggunaan energi hingga 40-60 persen dibandingkan lampu jalanan konvensional. (DiscoveryNews)