Intisari-Online.com - Televisi melengkung? Dahulu ada televisi cembung tapi kini produsen LG memproduksi TV OLED) yang melengkung. TV ini disebut-sebut akan menghadirkan gambar lebih natural dalam layar melengkung seperti layar bioskop. Ditunjang dengan layar yang tipis. Penggunaan diode organik memungkinkan layar ini dibuat lebih tipis dan fleksibel.
OLED sendiri merupakan materi karbon yang mengubah listrik menjadi cahaya. Kalau liquid crystal display (LCD) butuh cahaya tambahan untuk menyinari kristal, OLED tak membutuhkan sumber cahaya terpisah. Hal ini membuat TV bisa lebih tipis dan efisien dari segi energi. Model EA9800 dari LG bahkan setipis 4.3 mm dan beratnya hanya 17 kg sehingga tampilannya "mirip" IMAX.
Apa saja kelebihan OLED? Di masa depan produksinya akan lebih murah sebab secara teori bisa dicetak di atas permukaan plastik. Tapi sampai saat ini belum ada produksi masalnya sehingga masih mahal. Kemudian sudut pandang yang lebih luas daripada LCD sebab piksel dalam OLED langsung menyinari sehingga rasio kontras yang ada lebih besar. Layar LCD biasa juga lebih boros listrik daripada OLED. Pun OLED memiliki respon yang lebih cepat. LCD memiliki respom 1 sampai 16 milidetik sedangkan OLED bisa hanya 0.01 milidetik saja.
Kekurangan OLED ada pada masa pakai yang pendek. Dalam sebuah penelitian teknis, setelah 1.000 jam warna biru yang muncul menurun 12 persen, merah 7 persen, dan hijau 8 persen. Setelah 14 ribu jam (lima tahun dalam pemakaian normal delapan jam per hari) maka kecerahannya berkurang drastis. Sedangkan LCD, LED), atau (PDP) masa pakainya sudah sampai 25.000 - 40.000 jam.
Kelemahan lain OLED adalah tidak tahan air karena air akan merusak layar. Karena kelemahan ini maka layar ini harus diberi lapisan khusus. Saat ini produk OLED baru dipasarkan oleh LG dan Samsung khusus pasar Korea Selatan. Prototipenya sudah dipamerkan di Consumer Electronics Show di Las Vegas awal tahun ini. (dari pelbagai sumber)