Penulis
Intisari-Online.com - Dalam satu generasi saja, militer China sudah berubah drastis. Negara agraris ini menjadi negara manufaktur. Pertumbuhan ekonominya melebihi Amerika Serikat sebagai yang terbesar di dunia. Meski sebenarnya pertumbuhan ekonomi itu masih kalah oleh pertumbuhan kekuatan militer mereka. Sepuluh tahun yang lalu, anggaran People’s Liberation Army (PLA) hanya $20 miliar. Kini sudah lima kali lipat. Walau anggarannya hanya seperlima dari anggaran Amerika Serikat untuk pertahanan, tetapi perkembangan militer ini patut diwaspadai.Sampai saat ini jet tempur F-22 dan F-35 dianggap yang tercanggih dari berbagai sisi, tetapi tahun 2011 ketika menteri pertahanan Amerika Robert Gates bertemu dengan Hu Jintao ia akhirnya tahu bahwa China sudah punya jet canggih, J-20. Tidak hanya jet, PLA juga memperbaharui armada drone (pesawat nirawak)mereka dengan Yilong (Pterodactyl I) dan BZK-005, yang mirip dengan drone Predator dan Global Hawk milik Amerika Serikat.Saat ini memang baru Amerika Serikat yang memiliki kapal pengangkut jet tempur. Namun kelak PLA juga bisa memilikinya. Sebab saat ini mereka sedang merombak kapal induk bekas Soviet, ditambah dengan mesin dan senjata baru termasuk mampu mengangkut jet tempur dan rudal. Kapal bernama Liaoning itu bisa mengangkut 50 jet. Selain itu ada juga destroyer seberat 8000 ton, kapal selam nuklir dan kapal perang lainnya yang sedang dibangun.Semisal terjadi perang, PLA tidak perlu membangun terlalu banyak kapal tetapi bisa membuat lautan menjadi berbahaya bagi musuh. PLA juga mengejar ketertinggalan di luar angkasa dengan meluncurkan satelit militer yang memiliki kemampuan menghancurkan satelit milik negara lawan di luar angkasa.Akankah ini berujung perang? Bedanya dengan jaman dahulu, Amerika Serikat dan China sebenarnya saling tergantung satu sama lain dari segi ekonomi, jika perang terjadi maka akan menghancurkan kedua belah pihak. (PopularScience)