Penulis
Intisari-Online.com - Sejauh ini kantor Facebook dikenal sangat modern dan canggih. Fasilitas kerja di perusahaan yang didirikan oleh Mark Zuckerberg ini sangat ideal. Namun, ternyata Facebook tetap saja memiliki kelemahan dan itu kini dibeberkan oleh mantan dan pegawainya sendiri.Para mantan karyawan serta karyawan yang masih aktif membeberkan kejelekan Facebook dengan menjawab pertanyaan yang ditampilkan di situs tanya-jawab Quora. Apa saja keburukan-keburukan itu?Tak Memfasilitasi PrivasiTata ruang kerja Facebook terlalu terbuka, berisi barisan meja dan kursi tanpa pembatas atau kubikel. Sehingga, para karyawan duduk berdampingan. Privasi dalam bekerja kurang terjaga.Kurang ProfesionalSalah seorang insinyur yang sudah bekerja di Facebook selama 2 tahun mengungkapkan masalah ini. Menurutnya, kebanyakan karyawan di perusahaan lain memasang "dinding pemisah" antara urusan pekerjaan dan urusan pribadi. Di Facebook, "dinding" itu tidak ada. Facebook justru menganjurkan para karyawannya untuk sering hang-out di luar jam kerja, bersosialisasi, dan bercerita tentang kehidupan mereka satu sama lain. Tujuannya mungkin baik, untuk mempererat hubungan dan mendorong setiap karyawan menjadi dirinya sendiri di tempat kerja. Namun, hal itu rupanya tidak membuat semua karyawan merasa nyaman.Karyawan diminta mencuci pakaian bosHal ini mungkin tidak pernah kita bayangkan. Akan tetapi, ada seorang mantan karyawan Facebook yang mengaku pernah diberikan tugas untuk memisahkan pakaian kotor si bos dan pakaian kotor istrinya.Bos mencampuri urusan teknisSebagai CEO, Mark Zuckerberg dinilai masih terlalu sibuk dengan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat teknis. Dia masih ikut memikirkan produk Facebook yang akan datang, serta sibuk berdiskusi dan memikirkan tugas para insinyur. Padahal, menurut karyawannya, lebih baik jika Zuckerberg fokus memikirkan cara untuk menaikkan harga saham Facebook, serta menghadapi para investor dan analis pasar saham saja.Kurang fokusSalah seorang mantan karyawan magang di Facebook mengungkapkan kurangnya fokus dalam tim kerja di Facebook. Selama magang di Facebook, dia selalu diingatkan akan betapa pentingnya tugas yang dia kerjakan. Ketika magang, dia diberi tugas untuk memperbaiki bug yang ada dalam produk yang ditangani oleh timnya. Tetapi, di akhir masa magangnya, dia diberi tahu bahwa timnya memutuskan untuk tidak melanjutkan proyek tersebut. Dari pengalaman itu, dia melihat kurang jelasnya visi yang dimiliki perusahaan terhadap produk yang mereka kembangkan.Meskipun ada banyak pengalaman tak enak soal bekerja di Facebook, hal itu tidak mengurangi jumlah orang yang ingin bekerja di perusahaan tersebut. Bagaimanapun, tak ada perusahaan yang sempurna, dan saat ini Facebook masih menjadi salah satu perusahaan yang paling bersinar di Silicon Valley.Sumber: Kompas.com