Find Us On Social Media :

Anak Rentan Mendapat Paparan Negatif Dari Internet, Ini Cara Mudah Melindunginya

By Yoyok Prima Maulana, Sabtu, 25 Maret 2017 | 21:00 WIB

Cara Mengamankan Anak dari Konten Negatif Internet

Intisari-online.com - Demi kemajuan dan kecerdasan si kecil, internet memang sebaiknya dikenalkan sejak dini. Hanya, jika tidak hati-hati dalam mengawasinya, konten negatif seperti pornografi dan kekerasan setiap saat bisa mengancam. 

Pada era digital seperti saat ini, akses internet sudah bukan barang mewah lagi. Begitu pun para pemakainya. Tua, muda, bahkan anak-anak sudah tidak asing lagi dengan dunia maya. Bahkan terbuka juga kemungkinan anak kita menjadi korban kriminalitas.

Berikut tips-tips cara mengamankan anak dari efek-efek negatif internet semua, tanpa harus melarang mereka mengaksesnya.

1. Buat akun dan user name anak sendiri di pc atau laptop Ini wajib dilakukan agar kita bisa efektif dan efesien dalam mengontrol aktivitas anak di komputer.

2. Aktifkan software parental control Terdapat banyak software parental control yang dapat digunakan untuk mengawasi pemakaian komputer. Salah satunya, yang bisa gratis diunduh adalah Emma Parental Control. Aplikasi ini bisa dipakai untuk membatasi pemakaian komputer, memblokir website atau aplikasi tertentu, dll.

3. Rajin mengintip browsing record Awasi situs-situs yang dikunjungi anak lewat browsing record. Jika ada record yang terhapus, Anda mesti waspada. Ini bisa menjadi pertanda awal bahwa anak melakukan aktivitas yang dirahasiakan.

 4. Awasi kamera webcam di komputer Pastikan kamera webcam tidak terkoneksi dengan internet ketika kamera webcam tidak sedang digunakan.

5. Awasi akun jejaring sosial anak Dengan pengawasan yang rajin, kita bisa memantau aktivitas anak di jejaring sosial. Usahakan Anda berteman dengan anak Anda. Jika anak menghindari berteman dengan Anda, ada baiknya memakai akun samaran untuk sekadar memantaunya.

6. Jangan mengirim infiormasi rahasia  Ingat, informasi yang bersifat rahasia tidak pernah diminta lewat email dan chat. Begitu pula bank yang tidak pernah minta nomor pin dan data rekening via email.

(Bukan Hanya Bule, Orang Indonesia Juga Ada Yang Jadi Tentara Nazi)