Find Us On Social Media :

Madu, Anugerah Dari Lebah

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 14 Juni 2011 | 15:56 WIB

Madu, Anugerah Dari Lebah

Cairan kental manis ini sebenarnya oleh-oleh lebah pekerja bagi keluarga mereka yang sehari-hari bekerja di rumah. Kita manusia, memanfaatkannya untuk kesehatan tubuh kita.

Madu baik bagi kesehatan karena, berdasarkan penelitian, madu mengandung enzim oksidasi glukosa yang bila bersenyawa dengan air akan menghasilkan gas peroksida hidrogen yang bersifat antiseptik, pembasmi kuman. Rasa manis pada madu berasal dari kandungan glukosa dan fruktosa yang masing-masing berdiri sendiri-sendiri - tidak seperti gula pasir yang glukosa dan fruktosanya menyatu. Akibat senyawa yang terpisah ini, perlu waktu lebih lama ketika fruktosa diubah menjadi energi. Dengan metabolisme yang lambat ini, kadar gula darah pengonsumsi madu tidak serta merta naik. Sementara kalau mengonsumsi gula pasir, perubahan kimianya menjadi energi berlangsung segera.

Dalam madu juga ditemukan vitamin C, B kompleks serta sejumlah mineral yang dibutuhkan tubuh, seperti kalium, natrium, kalsium, magnesium, besi, tembaga, fosfor, dan sulfur. Meskipun jumlahnya relatif sedikit, mineral madu merupakan sumber ideal bagi tubuh manusia karena imbangan dan jumlah mineral madu mendekati yang terdapat dalam darah manusia.

Hasil penelitian di Universitas California, Davis pada tahun 2004 membuktikan bahwa mengonsumsi madu begitu saja setiap hari akan meningkatkan kadar antioksidan dan polifenolik dalam darah dan menurunkan risiko kerusakan sel oleh radikal bebas. Akibatnya, daya tahan tubuh pun meningkat.

Beberapa penyakit infeksi berbagai patogen yang dapat "disembuhkan" dan dihambat dengan (minum) madu secara teratur antara lain penyakit lambung dan saluran pencernaan, penyakit kulit, infeksi saluran penapasan akut (ISPA), batuk dan demam, penyakit jantung, hati, dan paru-paru, penyakit-penyakit yang dapat mengganggu mata, telinga, dan saraf.

Walaupun madu baik untuk kesehatan, tetap saja mesti berhati-hati. Kadar kalori dari fruktosa dan glukosanya tinggi. Dalam 1 sendok makan madu terkandung 64 kalori, sedangkan 1 sendok makan gula mengandung 32 kalori.

Untuk menjaga stamina dan kesehatan, 1 - 2 sendok makan, 2 kali sehari sudah cukup memadai. Namun untuk penyembuhan atau pengobatan, madu lebih baik dikonsumsi dalam bentuk larutan dalam air karena akan memudahkan penyerapannya di dalam tubuh. Madu sebaiknya dikonsumsi dua jam sebelum makan atau tiga jam sesudah makan. Madu cukup bagus untuk balita dalam mendongkrak nafsu makan mereka, namun tidak dianjurkan untuk bayi usia 0 - 6 bulan, karena makanan pertama dan yang utama untuk mereka adalah air susu ibu (ASI).