Cara Makan Steak Yang Benar

Agus Surono

Penulis

Cara Makan Steak Yang Benar

Intisari-Online.com - Meski ada anggapan bahwa steik merujuk kepada potongan daging tanpa tulang - sehingga ada steik ikan dan steik ayam seperti yang dicontohkan di Kamus Besar Bahasa Indonesia - namun steik yang asli adalah beef steak atau steik sapi, Sapinya sendiri adalah sapi yang khusus dibesarkan untuk disteik. Mereka hanya makan biji-bijian dan diperlakukan bak raja karena hanya makan dan tidur saja. Alhasil dagingnya empuk. Ini berbeda dengan sapi lokal yang dagingnya alot karena mengonsumsi rumput dan kebanyakan menggerakkan otot.Menurut Vindex Valentino Tengker, executive chef Hotel Dharmawangsa Jakarta, tingkat kematangan steik yang paling enak adalah pada tingkat medium-rare. Di tingkat ini, juice atau sari daging yang berasal lemak masih tersimpan dalam daging. Bagian tengah daging memang masih berwarna pink, tapi ini tak menjadi masalah. Daging sapi sama dengan daging ikan, bisa dikonsumsi tanpa harus matang sepenuhnya.Steik disajikan di piring bersama saus hingga makanan pelengkap berupa kentang dan sayur-sayuran. Kalau disajikan dengan hotplate pastikan steik langsung dimakan, karena lama-lama dia akan semakin matang. Makanan pelengkap seperti kentang dan sayur sebenarnya hanya berguna untuk melengkapi nutrisi.Nah, yang harus diperhatikan adalah saat makan steik. Disarankan daging steik dihabiskan dulu, baru sayur dan kentang. Alasannya, tubuh manusia lebih lambat mencerna daging. Dengan begitu, daging dapat dicerna dulu di dalam perut dan protein tidak menumpuk serta menjadi lemak.Steik juga dimakan tanpa saus, sambal, atau Tabasco. Daging steik yang berkualitas rasanya sudah enak walau cuma berbumbu garam, merica, dan minyak zaitun. "Justru penambahan Tabasco dan sambal adalah 'penghinaan' bagi para chef," kata Vindex yang lalu menganalogikan seperti lukisan hasil karya seniman lalu ditambah-tambahi sendiri oleh penggemarnya. (Sumber: Intisari September 2011)