Penulis
Intisari-Online.com - British Council dengan program-program edukasinya baru saja menggelar sebuah kompetisi bertajuk E-Idea yang ditujukan untuk menjaring wirausahawan muda berbasis lingkungan. Konferensi E-Idea yang diadakan di Jakarta tanggal 2-5 Oktober 2011 ini diikuti oleh peserta yang berasal dari tujuh negara se-Asia Pasifik dan merupakan yang pertama kali digelar oleh British Council bekerja sama dengan LRQA meski sebelumnya program sejenis pernah digelar British Council Jepang dua tahun lalu dalam skala lokal.
Sebanyak 42 peserta yang berasal dari 7 negara di Asia Pasifik berkumpul di Jakarta untuk menghadiri konferensi E-Idea selama 4 hari penuh. Selain bertujuan untuk membentuk “jejaring E-idea” untuk mempromosikan solusi kewirausahaan hijau dan inovatif di negara-negara peserta, dalam konferensi E-Idea ini peserta mendapatkan pelatihan profesional dari organisasi seperti Social Enterprise Europe dan ProVisi. Mereka juga mengkaji kesempatan serta tantangan berkaitan dengan ekonomi rendah karbon.
Salah satu pemenang E-idea asal Indonesia adalah Arif Nugroho, yang lewat usahanya mengubah limbah batok kelapa yang tak terpakai menjadi produk untuk mencegah erosi di situs-situs pertambangan yang terbengkalai. Ia juga mengubah serat kelapa menjadi medium Cocomesh untuk menanam rumput dan menumbuhkan vegetasi di lahan bekas pertambangan tadi. “E-idea telah memberikan saya kesempatan mengembangkan proyek melalui jejaring E-idea yang kuat. Saya berharap proyek kami dapat diimplementasikan di seluruh daerah penghasil kelapa di Indonesia."
“E-idea menjadi fondasi dalam menjawab kebutuhan akan gagasan wirausahawan muda, memberi kesempatan dan pendanaan untuk memulai usaha mereka. Saya yakin wirausahawan muda berbasis lingkungan ini mampu menciptakan masa depan cerah dan menginspirasi orang lain untuk mengikuti jejak mereka,” Robert Hanson, Direktur LRQA untuk perubahan iklim dan CSR di Asia berharap. Semoga saja harapan itu cepat terwujud jadi kenyataan!