Penulis
Satu hal penting pada komposisi ASI: tidak mengandung sukrosa (gula meja). Sumber karbohidrat yang ada di dalam ASI adalah laktosa atau yang dikenal sebagai gula susu. Laktosa tidak hanya menyediakan 40% energi, namun juga mendukung pertumbuhan flora usus yang sehat dan meningkatkan imunitas bayi melawan bakteri patogen. Abrams dan Ziegler dalam suatu jurnal yang diterbitkan pada 1983 dan 2002, menjelaskan bahwa dominasi bakteri baik di dalam usus dapat melindungi pencernaan dari bakteri jahat penyebab penyakit. Laktosa turut berperan dalam penyerapan berbagai mineral termasuk kalsium. Sementara itu Koletzko dalam jurnal yang dikeluarkan pada 2005 menerangkan bahwa bakteri baik dapat mempengaruhi konsistensi/kepadatan tinja. Oleh karena pentingnya laktosa, Regulasi Internasional dan Asosiasi Pediatrik Internasional merekomendasikan laktosa sebagai sumber karbohidrat dalam formula bayi dan formula lanjutan.
Studi oleh Manella pada 2004 menunjukkan bahwa ada periode sensitif pada masa bayi dan anak ketika suka dan ketidaksukaan yang terbentuk pada masa tersebut akan mempengaruhi pola makan saat dewasa. Hal ini menjadi pertimbangan penting pada penanganan/pencegahan kelebihan berat badan dan obesitas yang meningkat secara dramatis di masa kanak-kanak dan remaja di banyak negara (AAP, 2003; Agostini, 2008). Sebuah penelitian oleh Beauchamp pada 1982 menunjukkan bahwa paparan terhadap air gula/rasa manis pada 6 bulan pertama kehidupan akan meningkatkan kecenderungan untuk menyukai air gula/rasa manis. “Asupan sukrosa dan kesukaan akan rasa manis tidak hanya meningkatkan risiko obesitas, asupan makanan yang mengandung gula total yang tinggi juga akan mempengaruhi kecukupan asupan mikronutrien. Bukti yang berkembang memperlihatkan bahwa makanan yang ditambahkan dan tinggi kandungan gula totalnya berhubungan nyata dengan asupan mikronutrien yang lebih rendah dan mungkin mempengaruhi pertumbuhan anak,” jelas Dr. Ahmad Suryawan,
Jadi, sangat penting menjaga asupan bayi pada enam bulan pertama.