Find Us On Social Media :

Remeh Temeh Soal 11-11-11

By Agus Surono, Rabu, 16 November 2011 | 20:06 WIB

Remeh Temeh Soal 11-11-11

Intisari-Online.com - Dalam abad pertengahan, numerolog - mereka yang mencari hal mistis dari nomor - percaya bahwa semua nomer memiliki aspek positif dan negatif ... kecuali angka 11. Menurut Petrus Bungus, sarjana abad ke-16, angka 11 tak memiliki hubungan dengan sesuatu yang ilahi, tak ada tangga untuk mencapai hal-hal di atas, atau nilai lain. Terjebak di antara angka 10 dan 12, angka 11 benar-benar murni angka setan, dan mewakili orang berdosa.Jika satu saja tak baik, apalagi tiga seperti 11 Nov 2011. Kombinasi tiga angka 11 yang terjadi sekali dalam seabad. Tak heran kalau sebuah film horor baru dibuat untuk menyambut peristiwa tersebut. Judulnya "11/11/11". Film itu dibuat memanfaatkan ketakutan orang akan fenomena pukul 11:11, kecenderungan orang untuk melihat lebih lama saat pukul 11:11 dibandingkan waktu lainnya dalam hari itu. Pembukaan film itu sudah mengarahkan orang. "Pada hari ke sebelas bulan ke sebelas di tahun sebelas, sebuah pintu gerbang akan terbuka ... dan pada hari itu, darah perawan akan tumpah ...."

Memang, fenomena 11:11 dilaporkan secara luas dalam dunia nyata, dengan seluruh diskusi online di beberapa forum mengarah ke arti angka itu. Orang bilang, mereka merasa dihantui angka 11, yang sepertinya sering menakutkan mereka. Fenomena pukul 11:11 memang banyak dialami orang belahan Barat daripada di kita.Di sisi lain, beberapa numerolog modern menganggap 11/11/11 memberi harapan yang baik. Di beberapa penjuru dunia banyak pasangan yang ingin menikah pada tanggal itu. Angka 11 juga merupakan angka favorit dari para penjudi, khususnya pemain blackjack dan Keno. Maka, di antara semua pandangan alternatif itu, apa kesepakatan nyata dari angka 11 yang berulang? Apakah ada sesuatu yang khusus?Tidak ada. Dengan menaruh rasa hormat kepada fenomena 11:11, dibandingkan dengan tanda peringatan supernatural, psikolog bilang bahwa hal itu adalah kasus klasik dari "apophenia" atau kecenderungan orang untuk mencari arti atau pola-pola pada data yang acak. Dalam forum daring, banyak yang awalnya tidak ngeh dengan fenomena ini sampai mereka mendengarnya dari orang lain. Menurut Alan Lenzi, profesor ilmu keagamaan di Universitas Pasifik yang mempelajari numerologi alkitab, mencari makna dalam angka merupakan kecenderungan alami manusia. "Kognisi ilmuwan sudah menunjukkan bahwa otak manusia telah terprogram untuk mencari arti pola di dalam data sensori yang terkumpulkan dari dunia," kata Lenzi kepada Life's Little Mysteries.Dalam banyak situasi, sambungan kognisi membantu kita mengambil informasi penting dari latar belakang yang acak berisik. Namun terkadang kita bekerja terlalu keras mencari pola pada saat mereka tak ada. Sekali ditemukan, pola itu "mudah dijiwai dengan makna imajinatif," kata Lenzi.Tak ada yang tak biasa soal waktu 11:11 atau tanggal 11/11/11, namun otak kita tidak bisa memperhatikan pengulangan angka, dan melihatnya sebagai sesuatu yang berarti. "Angka-angka sudah berarti bagi kita, seperti tanggal kalender yang kadang membentuk pola yang mudah dimengerti, menjadi sangat sangat berarti. Kasus 11/11/11 merupakan contohnya."Namun, sama seperti tak usah takut akan 11/11/11, kita juga tak perlu memuja tanggal.