Find Us On Social Media :

Apa Jadinya Celana Tanpa Ritsleting?

By Agus Surono, Selasa, 24 April 2012 | 09:42 WIB

Apa Jadinya Celana Tanpa Ritsleting?

Intisari-Online.com - Kembali hari ini Google Doodle memperingati hari lahir seorang penemu. Yang ditemukan sepintas remeh temeh namun sangat besar artinya bagi kehidupan. Ya, zipper atau ritsleting yang menghias di hampir semua pakaian, tas, dan tempat penyimpan yang mengharuskan memiliki "pintu" yang bisa dibuka tutup dengan mudah.Hari ini, 24 April 2012, merupakan hari ulang tahun Gideon Sundback ke-132. Nama lengkapnya Otto Fredrik Gideon Sundback, lahir di Swedia, anak dari pasangan Jonas Otto Magnusson Sundback - seorang petani kaya - dan Kristina Karolina Klasdotter. Menghabiskan masa sekolah di Swedia, Sundback pindah ke Jerman, tempat ia belajar di sekolah politeknik di Bingen am Rhein. Pada tahun 1903, Sundback mengambil ujian insinyurnya. Pada tahun 1905, ia pindah ke Amerika Serikat.Sejarah ritsleting tak bisa dilepaskan dari penemu mesin jahit Elias Howe. Tahun 1851 ia menerima paten untuk sistem penutupan pakaian otomatis. Mungkin karena kesuksesan mesin jahit, Elias tak berusaha memasarkan penutupan pakaiannya. Alhasil ia kehilangan kesempatan untuk disebut sebagai Bapak Ritsleting.Empat puluh tahun kemudian, Whitcomb Judson (penemu pneumatic street railway) memasarkan pengunci gesper yang mirip dengan paten Howe. Karena menjadi yang pertama memasarkan membuat Whitcomb dikenal sebagai "penemu ritsleting". Akan tetapi, paten yang diterimanya tahun 1893 tidak menggunakan kata-kata ritsleting. Bentuknya masih rumit. Berdua dengan pebisnis Kolonel Lewis Walker, Whitcomb mendirikan Universal Fastener Company (UFC) untuk membuat ritsleting model baru.Gideon Sundback direkrut untuk bekerja di UFC dengan alasan kemampuan desainnya yang bagus. Menikah dengan putri manajer pabrik membuat posisinya menanjak menjadi kepala desainer di UFC. Ia bertanggung jawab memperbaiki temuan Judson yang masih jauh dari sempurna. Kematian sang istri tahun 1911 membuat Sunback tenggelam dalam penelitian dan akhirnya menemukan ritsleting modern.Rancang baru dari Sundback adalah menambahkan jumlah pengencang dari empat per inchi menjadi 10 atau 11, dan menggunakan dua baris 'gigi" yang saling berhadapan dan ditarik menjadi satu baris oleh penggeser. Paten untuk rancangan Sundback ini diterbitkan tahun 1917. Sundback juga membuat mesin perakit ritsleting. Dengan adanya mesin ini maka pembuatan ritsleting bisa meningkat dengan pesat.Tahun 1937 ritsleting sudah meggeser peran kancing. Kini, ritsleting dengan mudah kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. (*)