Find Us On Social Media :

Mengapa Tidak Kapok Pedas?

By Agus Surono, Kamis, 14 Juni 2012 | 07:00 WIB

Mengapa Tidak Kapok Pedas?

Intisari-Online.com - Cabai membuat makanan menjadi lebih lezat. Pada orang-orang tertentu cabai justru dihindari. Namun melihat orang makan dengan sambal dan terus menyantapnya meski mulut serasa terbakar dan peluh meluruh di sekujur tubuh, ada penjelasannya.Kunci dari itu semua adalah capcaisin, zat yang menyebabkan rasa pedas pada cabai. Zat ini terkandung dalam urat putih cabai, tempat biji melekat. Hilangkahnlah urat ini jika ingin mengurasi rasa pedas sambal atau masakan yang menggunakan cabai. Capcaisin merupakan zat yang mampu merangsang keluarnya endorfin.Saat kita menyantap cabai, rasa pedas mengirim sinyal yang sama ke otak seperti ketika kulit tekena panas. Namun sensasi terbakar dan nyeri pada lidah ini bukan terbakar sesungguhnya, melainkan hanya "rasa". Sensasi itu kemudian ditanggapi otak dengan melepaskan endorfin.Ada dua fungsi yang diemban endorfin. Pertama mengurangi dan menghilangkan sensasi terbakar dan nyeri tadi. Dengan dihalangi ini maka otak tidak merasakan sensasi terbakar dan nyeri sehingga rasa pedas yang dirasakan orang akan berkurang walau ia terus makan cabai atau sambal. Fungsi kedua adalah menimbulkan efek euforia atau sensasi kenikmatan. Perasaan gembira yang muncul setelah merasa sakit, terlibat bahaya, atau stres.Menurut dr. Sofiati Dian, Sp.S, M.Kes, sistem saraf manusia menganut sistem stimulus-respons. Artinya, semakin sering distimulus, semakin besar responnya. Tak heran, setelah menyantap sambal wajah para penyuka pedas akan tampak cerah.Reaksi tubuh lain yang ditimbulkan capcaisin adalah mempercepat detak jantung, meningkatkan metabolisme, memperbanyak produksi keringat, air liur, dan lendir di hidung. Efek mengiritasi capcaisin tidak hanya berlangsung di mulut dan lidah, tapi juga di lambung dan usus. Pada beberapa orang yang peka, capcaisin menyebabkan iritasi lambung sehingga sekresi getah lambung dan gerak peristaltik saluran pencernaan meningkat. Akibatnya orang tersebut akan sakit perut dan bahkan mencret.Selain mengandung capcaisin, cabai merupakan antioksidan yang baik karena mengandung vitamin C dan provitamin A (betakaroten). Bahkan di cabai ini persentasenya lebih banyak dibandingkan dengan mangga, nanas, pepaya, dan semangka. Persentase kadar mineral cabai rawit, terutama kalsium dan fosfor, pun mengungguli ikan segar.Itulah penjelasan ilmiah mengapa banyak orang suka makan sambal. (Intisari Extra #Kreatif