Pahlawan Donor Darah

Ade Sulaeman

Penulis

Pahlawan Donor Darah

Intisari-Online.com - Dengan mengusung tema “Every Blood Donor is A Hero”, Hari Donor Darah Sedunia tahun ini berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melakukan donor darah. Hal ini dikarenakan melalui tindakan yang sederhana ini, banyak nyawa yang terselamatkan. Oleh karenannya mereka yang secara sukarela mendonorkan darahnya layak untuk disebut sebagai pahlawan.

Pentingnya keberadaan pendonor ini semakin terasa bila melihat data yang disampaikan oleh dr. Linda Lukitari Waseno, “Saat ini pasokan darah di negara kita masih mengalami masa krisis. Tahun 2010 misalnya, kebutuhan darah di Indonesia mencapai 4,4 juta kantong per tahun, sedangkan darah yang berhasil terkumpul dari para pendonor hanya 3,1 juta kantong,” ujar wanita yang menjadi Anggota Pengurus Pusat PMI Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sosial, RS dan Unit Donor Darah.

Linda menambahkan, meski persentase pendonor sukarela mencapai 83 persen dari total jumlah persediaan yang ada, upaya untuk meningkatkan jumlah pendonor sukarela tetap harus dilakukan. Hal ini disebabkan pendonor pengganti, yang mendonorkan darah saat keluarganya membutuhkan, itu belum tentu tentu ada setiap saat. Sedangkan darah yang berasal dari pendonor darah sukarela dapat tersedia dalam kondisi darurat.

Namun, kebutuhan akan darah tidak dapat serta merta menjadi hanya tanggung jawab Palang Merah Indonesia (PMI), melainkan seluruh lapisan masyarakat. Maka, melalui kampanye “Nexcare™ Give” dengan tema ‘Mari Berbagi Kebaikan’, 3M dan PMI mencoba mendorong semakin banyaknya masyarakat Indonesia menyumbangkan darahnya secara sukarela dan teratur.

Salah satu cara yang dilakukan adalah meluruskan informasi-informasi yang salah mengenai donor darah. “Kita perlu meluruskan berbagai mitos tidak benar yang tersebar di masyarakat seperti donor darah dapat membuat tubuh menjadi gemuk, membuat tubuh menjadi lemas, perangkat donor darah tidak steril, dan sebagainya,” ujar dr. Diana Leiwakabessy seorang dokter sekaligus aktivis donor darah. Padahal menurut Diana, justru banyak manfaat positif yang dapat diterima, baik untuk kesehatan raga maupun jiwa. Tak percaya? Silakan klik di sini.

Jadi, mari mendonorkan darah.