Find Us On Social Media :

Pamurbaya, Sarangnya Burung di Surabaya

By Nur Resti Agtadwimawanti, Senin, 16 Juli 2012 | 15:09 WIB

Pamurbaya, Sarangnya Burung di Surabaya

Intisari-Online.com - Kawasan konservasi mangrove Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya) dikenal sebagai lahan yang cocok untuk berkembang biak aneka fauna, salah satunya burung. Burung-burung yang beterbangan, hinggap, hingga berkembang biak di kawasan konservasi ini ternyata menarik minat sejumlah kelompok studi burung dari pelbagai universitas. Contohnya Kirik-Kirik dari FKH Unair, Pecuk dari Biologi ITS, dan Peksia dari Biologi Unair.

Mereka pun terlingkup dalam satu kelompok yang diberi nama Sarang Burung Surabaya. Dikenal sebagai bird watcher, para pencinta burung ini kerap melakukan pengamatan di wilayah pesisir pantai timur Surabaya. “Soalnya dari semua kondisi habitat, yang masih dibilang sedikit alami ya di Pamurbaya ini, (lainnya) enggak ada lagi,” kata Ahmad Yanuar dari Pecuk.Pengamatan burung, menurut Ahmad, ditujukan untuk memasyarakatkan bird watcher. Bila sudah memasyarakat dengan baik, peran burung-burung yang bermanfaat bagi lingkungan diharapkan akan terjaga. Makanya, masyarakat diajak untuk lebih memperhatikan burung pada habitatnya. “Kalau sudah suka, enggak bakal ada yang nembak lagi.”Dulu, penembakan burung-burung di kawasan Pamurbaya memang santer. “Kebanyakan karena alasan ekonomi, untuk dimakan atau dijual,” tambah Lukman Nurdini dari Sarang Burung Surabaya. Namun, seiring dengan “edukasi” dari para bird watcher dan pihak lain yang peduli terhadap kawasan konservasi ini, intensitasnya mulai menurun. Selain pengamatan burung, para pengamat juga beberapa kali melakukan penelitian. Misalnya Kirik-Kirik pernah meneliti untuk kasus flu burung. Mereka meneliti burung-burung air yang sekiranya membawa virus tersebut, termasuk burung-burung migran.