Find Us On Social Media :

Menguak Partikel Tuhan

By J.B. Satrio Nugroho, Senin, 16 Juli 2012 | 18:02 WIB

Menguak Partikel Tuhan

Intisari-Online.com - Ternyata Partikel Tuhan bukan hanya ada di film saja. Penemuan partikel yang disebut-sebut sebagai Partikel Tuhan itu mengejutkan banyak fisikawan, tak terkecuali Stephen Hawkings. Pengembangan dari teori yang dihipotesiskan sejak 1964 itu sangat mencengangkan.

Partikel Tuhan pernah nampang di film Angels and Demons, berdasar novel karangan Dan Browman dengan judul yang sama, setelah sukses dengan novelnya The Da Vinci Code. Dalam film tersebut, disebutkan bahwa setitik Partikel Tuhan itu bisa menyediakan listrik untuk satu kota dalam sebulan. “Atau untuk kasus itu, bisa menghancurkan Vatikan dalam sekejap,” kata peneliti CERN, Pusat Penelitian Nuklir di Eropa, dalam film itu.

CERN, Partikel Tuhan, dan kemampuan dahsyatnya itu sejatinya bukan hanya khayalan Ron Howard, sang sutradara Angels and Demons. Pada 1993, Leon Lederman, seorang fisikawan Amerika memberi nama partikel itu God Particle, dalam bukunya yang berjudul The God Particle, If the Universe Is the Answer, What Is the Question? Awalnya fisikawan Amerika itu menyebutnya Goddamn Particle. Akan tetapi editornya menolak nama itu, maka jadilah dipakai nama God Particle. Partikel tersebut mempunyai nama asli Higgs-Boson.

Higgs-Boson ini pertama kali dihipotesiskan pada 1964, oleh fisikawan Inggris yang bernama Peter Higgs. Boson adalah nama untuk partikel-partikel yang cenderung menggerombol dengan partikel-partikel sejenisnya. Higgs-Boson adalah boson yang juga berinteraksi dengan partikel-partikel lain penyusun materi dan menyebabkan partikel-partikel lain penyusun materi tersebut memiliki massa.

Penemuan partikel Tuhan pada Selasa, 3 Juli 2012, menjadi tonggak sejarah perkembangan fisika partikel. Sebuah atom selama ini dikenal memiliki komposisi yang terdiri dari proton (bermuatan positif), elektron (bermuatan negatif), dan neutron (bermuatan netral). Tapi kini ada lagi tambahan: Higgs-Boson.

Suharyo Sumowidagdo, ilmuwan Indonesia yang turut serta dalam penelitian Partikel Tuhan di Large Hadron Collider (LHC) Organisasi Eropa untuk Penelitian Nuklir (CERN), seperti dikutip dari Kompas.com, menyebutkan bahwa penemuan ini sangat penting, karena memberikan pengetahuan baru yang fundamental tentang alam semesta. “Begitu fundamentalnya, sehingga pengetahuan ini akan mengubah pengetahuan fisika untuk seterusnya setelah ini,” kata Suharyo.

Mengenai penamaan, Higgs-Boson ini tidak ada korelasinya sedikit pun dengan Tuhan. Itu sekadar ungkapan lugas untuk menggambarkan efek besar dari teori Higgs, dan peran vitalnya dalam menentukan massa. Sebenarnya Peter Higgs sendiri juga menolak penamaan itu. Sebab pria 83 tahun itu adalah seorang ateis.

Jadi, sebenarnya memang tidak ada nuansa agama dalam partikel ini.