Find Us On Social Media :

Omega-3 Tak Berdampak ke Otak?

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 28 Juli 2012 | 15:00 WIB

Omega-3 Tak Berdampak ke Otak?

Intisari-Online.com – Omega-3, nutrisi yang bisa didapat dari telur dan minyak ikan, tidak membawa dampak yang signifikan terhadap orang dewasa. Omega-3 selalu dikaitkan dengan nutrisi otak yang membantu meningkatkan fungsi kognitif.

Menurut HealthNews Daily, hasil penelitian terbaru yang dilakukan terhadap 3.500 responden dewasa tidak menunjukkan hubungan antara omega-3 dan otak, kefasihan lisan, atau demensia. Penelitian ini berlangsung selama enam sampai 40 bulan, peserta diberi omega-3 untuk mengukur memori mereka. Beberapa peserta diberi kapsul omega-3 yang berisi biji bunga matahari dan minyak zaitun. Sementara kelompok lain mengonsumsi margarin yang mengandung omega-3 juga untuk mengolah makanan masing-masing.

Dalam sesi tes kognitif dengan menjawab pertanyaan, hasil tes kurang memuaskan. Ini menunjukkan bahwa omega-3 tidak menunjukkan manfaat bagi mereka. Secara umum, para peneliti telah melihat penurunan fungsi kognitif. Para peneliti akan mencoba untuk memperpanjang waktu penelitian, karena mereka menganggap penelitian ini mungkin terlalu singkat untuk mengetahui apakah minyak ikan dapat mencegah demensia atau tidak.

Lynne Shinto, seorang profesor ilmu saraf di Oregon Health dan Science University, yang mengkhususkan diri dalam ilmu omega-3 juga setuju dengan perluasan penelitian ini. Para peneliti juga harus mempertimbangkan faktor genetik yang dapat mengurangi demensia, atau penyakit lain yang menyebabkan demensia seperti diabetes pada para peserta.

Hubungan antara ikan dan omega-3 sebagai penguat kognitif ditemukan dalam penelitian observasional sebelumnya. Akan tetapi bagaimana ikan memberikan dorongan bagi otak masih belum jelas.

Shinto lebih setuju bila dikatakan omega-3 lebih bermanfaat untuk kesehatan jantung. Pernyataan ini juga dikuatkan oleh peneliti lain. “Tidak ada bukti yang menunjukkan memakan minyak ikan memiliki manfaat untuk fungsi kognitif di kemudian hari,” kata Alan Dangour, dosen di London School of Hygiene and Tropical Medicine.