Dokter Tidak Membaca Semua Hasil Uji Medis

Ade Sulaeman

Penulis

Dokter Tidak Membaca Semua Hasil Uji Medis

Intisari-Online.com - Sebuah penelitian menunjukkan bahwa 21,3 persen dari tes medis yang diminta pada hari terakhir seorang pasien berada di rumah sakit tidak ditinjau oleh tenaga kesehatan. Sedangkan untuk hari-hari yang lain, jumlah tes medis yang dibaca hanya sebesar 1,8 persen. Padahal, hampir 50 persen tes medis diminta di hari terakhir pasien berada di rumah sakit.

Beberapa tes medis memang dilakukan secara otomatis oleh bagian-bagian tertentu dari rumah sakit yang tidak dilibatkan langsung dalam proses perawatan pasien. Sehingga bisa saja tes tersebut dilakukan tanpa mengetahui kapan sebenarnya pasien tersebut akan keluar dari rumah sakit.

“Hasil tes ini mungkin saja tidak diperlukan dan bila tidak dilakukan cukup bisa menekan biaya yang harus dikeluarkan pasien selama berada di rumah sakit,” ujar Enrico Coiera dari Centre for Health Informatics di University of New South Wales, Sydney, Australia.

Namun, hasil tes yang tidak ditinjau oleh dokter dapat saja menimbulkan dampak yang buruk. Isu ini mulai ramai diperbincangkan saat terungkapnya seorang pasien berumur 12 tahun yang meninggal karena sepsis (keracunan yang disebabkan oleh hasil proses pembusukan) di sebuah rumah sakit di New York. Meski beberapa hasil tes medis tentang pasien tersebut menunjukkan adanya tanda-tanda “bahaya”, tampaknya dokter luput akan hasil tes tersebut.

Inilah yang berbahaya. “Pasien akan pulang dengan membawa beberapa hal yang secara klinis tidak normal. Selain itu mereka juga tidak pernah menindaklanjuti hasil tes medis tersebut,” ujar Coiera. Jika hasil tes medis ini ternyata dapat membahayakan nyawa pasien tersebut, misalnya kanker, maka dampak dari terlewatnya hasil tes medis serta tertundanya perawatan atas hasil yang terlewat tersebut akan tinggi.

Temuan tentang adanya hasil uji medis pasien yang terlewat ini berasal dari penelitian yang dilakukan Coiera dan teman-temannya terhadap 6.736 pasien yang berada di rumah sakit besar di Australia pada kurun waktu Februari hingga Juni 2011. Mereka melihat hasil uji medis pasien yang berada di komputer. Hasil tes medis tersebut ditinjau oleh dokter, dapat dilihat dari ada atau tidaknya cap yang diberikan dokter. (MyHealthNewsDaily)