Find Us On Social Media :

Bahaya Trampolin untuk Anak

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 26 September 2012 | 14:06 WIB

Bahaya Trampolin untuk Anak

Intisari-Online.com – Anak Anda ingin bermain dengan trampolin? Beberapa ahli kesehatan anak di Amerika Serikat mengingatkan bahayanya bermain dengan trampolin. Setiap tahun, hampir 100 ribu anak-anak terluka di negeri ini.

Mereka yang tergabung dalam American Academy of Pediatrics (AAP) benar-benar menyerukan peringatan tersebut sejak tahun 1999. Peringatan itu kemudian ditanggapi oleh sejumlah produsen trampolin dengan menambahkan sejumlah tambahan keamanan.

“Penambahan jaring pengaman dan lapisan tidak mengurangi jumlah cedera,” kata Dr. Susannah Briskin, salah satu ahli yang terlibat dalam penyusunan peringatan, seperti dikutip Reuters.

Berdasarkan pernyataan dalam Journal of Pediatrics, ¾ kasus cedera terjadi ketika ada lebih dari satu orang melompat pada trampolin pada waktu yang sama. Apalagi jika mereka memiliki postur tubuh yang berbeda. Anak-anak lebih rentan cedera ketika bermain di trampolin dengan anak yang lebih berat. Anak-anak tak sadar mereka melukai diri sendiri. Cedera biasanya terjadi ketika mendarat, kebanyakan keseleo pergelangan kaki dan patah tulang, ada juga yang cedera kepala dan leher.

Dalam catatan AAP, salah satu luka-luka karena trampolin menyebabkan kerusakan saraf permanen. Ini terjadi karena gerakan membalik atau terbalik yang mengganggu keseimbangan tubuh ketika mendarat. Tidak hanya anak-anak, tetapi remaja dan orang dewasa pun rentan mengalaminya.

Salah seorang produsen trampolin mengatakan, penambahan fitur jaring pengaman yang mengelilingi trampolin terbukti dapat mengurangi risiko sebesar 50 persen. Ia khawatir jika orangtua melarang anak-anak bermain trampolin, bisa jadi mereka justru memilih kegiatan yang lebih berisiko seperti memanjat pohon atau bermain skateboard.

Bagi orangtua yang masih mengizinkan anak-anaknya bermain di trampolin, AAP memberikan sejumlah catatan untuk meminimalkan risiko, antara lain:

Bagaimanapun, permainan ini bisa memberikan pengalaman tersendiri bagi anak-anak. (*)