Demi Kekalnya Sebuah Data

Jeffrey Satria

Penulis

Demi Kekalnya Sebuah Data

Intisari-Online.com - Seperti halnya Beatles dan Bee Gees yang membuktikan, musik yang bagus akan bertahan selamanya, perusahaan elektronik raksasa, Hitachi juga membuktikan bahwa data juga dapat bertahan selamanya. Hitachi membuka sebuah metode untuk menyimpan data digital dalam sebuah potongan kaca kuarsa yang mampu bertahan di dalam kondisi ekstrem sekalipun.

Peneliti Hitachi Kazuyoshi Torii mengatakan, “Besaran data yang diciptakan setiap harinya terus bertambah, tapi untuk urusan keamanan dan keawetan tempat penyimpanan data belum ada peningkatan yang signifikan, bahkan sejak zaman batu.” Lebih lanjut, Kazuyoshi juga mengungkapkan, kemungkinan sebuah data untuk hilang meningkat setiap saatnya. Sebuah CD atau harddisk dapat bertahan paling lama puluhan tahun saja.

Perkembangan teknologi yang cepat juga berdampak pada cepatnya perubahan perangkat keras pembaca data. Hasilnya, beberapa data tak dapat dibaca karena perangkat keras termakan usia atau justru ketinggalan zaman.

Pada teknologi yang terbaru ini, data biner tersimpan dalam bentuk titik-titik di dalam sebuah potongan kaca kuarsa. Data yang tersimpan dapat dibaca menggunakan mikroskop optik biasa yang dihubungkan dengan komputer, yang dapat membaca data biner tersebut. Tak peduli seberapa canggihnya komputer nanti, data itu akan tetap bisa dibaca, karena berbentuk biner.

Prototipe tempat penyimpanan data terbaru ini sungguh amat kecil. Hanya 2 cm2 besarnya, dengan ketebalan 2 mm. Bahan dasarnya, yakni kaca kuarsa merupakan material yang elastis dan sangat stabil. Kaca kuarsa banyak digunakan sebagai bahan dasar instrumen laboratorium. Chip yang digunakan juga tahan terhadap segala bahan kimia dan tak terpengaruh oleh gelombang radio. Tak hanya itu, daya tahan panasnya bisa mencapai 1.000 derajat Celsius atau 1.832 Fahrenheit selama dua jam.

Bagaimana dengan bencana alam dan bencana tak terduga seperti banjir? Jangan takut, tempat penyimpanan data ini juga tahan air dan dapat bertahan melalui bencana alam seperti tsunami sekalipun. “Kami percaya data yang tersimpan akan bertahan, kecuali kaca pelindungnya pecah,” ujar peneliti senior Hitachi Takao Watanabe.

Saat ini tempat penyimpanan terkuat ini memiliki empat lapisan titik yang dapat menyimpan data sebesar 40 megabit. Belum ada keputusan kapan tempat penyimpanan ini akan dikeluarkan, tapi tampaknya akan berguna bagi pengelola museum dan dokumentasi bersejarah lainnya. (phys.org)