Find Us On Social Media :

Filumeni, Apa Itu?

By Agus Surono, Selasa, 16 Oktober 2012 | 11:06 WIB

Filumeni, Apa Itu?

Intisari-Online.com - Mungkin kata filumeni belum akrab di telinga. Padahal ia sesaudara dengan filateli. Jika filateli yang dikoleksi prangko, maka filumeni adalah kegiatan mengumpulkan label atau etiket korek api.

Filumeni (phillumeny) berasal dari kata philos atau phileein (Yunani) artinya mencintai atau menggemari dan lumen (bahasa Latin) yang berarti cahaya. Secara luas filumeni kemudian mempunyai makna kegiatan mengoleksi etiket atau label kotak korek api.

Meski sempat populer, masyarakat lebih mengenal filateli daripada filumeni. Kata itu pun belum terserap dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka. Padahal, selain India dan Cina, Indonesia adalah pemakai korek api terbesar di dunia.

Hobi ini pernah ngetop pada zaman kolonial Belanda. Filumeni dibawa oleh orang-orang Barat, khususnya Belanda, ke Indonesia yang dulu masih bernama Hindia Belanda. Hobi ini menyusup ke kalangan remaja melalui sekolah dan organisasi kepemudaan, seperti kepanduan (pramuka) yang saat itu disebut "padvinderij".

Kegemaran mengoleksi label korek api ini lenyap bersamaan dengan invasi Jepang ke Hindia Belanda tahun 1942 - 1945. Penyebabnya adalah terhentinya impor korek api dari Eropa, terutama Belanda dan Swedia. Juga waktu itu masyarakat disibukkan dengan mesin perang Asia Timur Raya yang dipicu oleh Jepang.

Kini, "rek jres" itu harus bersaing dengan korek api gas, seperti Zippo. Filumeni pun semakin tenggelam kabarnya.

Namun tidak demikian halnya dengan negara lain. Di sana filumeni tetap bertahan sampai sekarang. Di Belanda bahkan semakin berkembang tukar menukar atau transaksi jual beli etiket atau label tersebut, baik sesama warga negara maupun dengan orang asing. Selain orang per orang, kegiatan itu juga diagendakan dalam sebuah bursa setiap 4 - 5 kali setahun.

De Verzamelaar, organisasi filumeni di Belanda, malah menerbitkan majalah triwulanan yang memuat artikel-artikel tentang segala sesuatu mengenai dunia perfilumenian. Dalam salah satu nomernya, dibahas mengenai korek api kuno yang teks etiketnya ditulis dalam bahasa Indonesia "tempo doeloe". Korek api ini diproduksi antara tahun 1898 - 1899, lengkap dengan foto dan dokumen pendukungnya.

Ajang promosi

Korek api yang dimanfaatkan bisa berasal dari berbagai merek dan jenis, apakah itu jenis kotak maupun cover match. Perlu diingat, korek api yang suatu saat melimpah di pasaran bisa menjadi barang langka di kemudian hari. Korek api yang bagi kita mungkin hal biasa, akan menjadi luar biasa di mata filumenis asing.

Ambil contoh korek api seri Olimpiade Atlanta '96 yang terdiri atas 100 seri, sesuai dengan nomor yang dipertandingkan. Filumenis asal Amerika Serikat sangat menggandrungi korek api tersebut. Katanya, tidak ada produsen AS yang memanfaatkan momen tersebut untuk membuat korek api bertema Olimpiade Atlanta.

Sama seperti filateli, filumeni juga bisa menambah wawasan dan meningkatkan pengetahuan. Coba perhatikan dengan saksama, gambar-gambar pada kotak korek api banyak yang menarik. Seri yang diterbitkan berkaitan dengan dunia flora dan fauna, budaya, olahraga, ilmu pengetahuan dan teknologi, pariwisata, lingkungan hidup, dll.