Belajar dari Kasus Senjata di AS

Agus Surono

Penulis

Belajar dari Kasus Senjata di AS

Intisari-Online.com - Dua kasus penembakan brutal di AS oleh remaja yang dengan mudahnya mendapatkan senjata api memunculkan pendapat soal pembatasan senjata api. Apa yang bisa diharapkan dari seorang ibu? iVillage yang merupakan laman khusus wanita memberi lima saran kepada para ibu untuk mencegah meluasnya kejahatan senjata api ini.

"Ada 16 kasus penembakan terhadap kerumunan di AS tahun ini, yang membuat berita nasional. Lalu ada 34 orang terbunuh oleh senjata api setiap hari di AS. Orangtua pun jadi khawatir dengan keamanan anak-anak mereka. Ini tidak bisa kembali ke suasana normal lagi," kata Kristin Rowe-Finkbeiner, direktur eksekutif MomsRising.org, sebuah kelompok akar rumput yang membantu suara para ibu agar terdengar oleh Gedung Putih. "Para ibu sudah lelah dengan undang-undang keselamatan senjata yang sudah ketinggalan zaman dan mereka siap bertarung untuk keselamatan anak-anak dan lingkungan mereka."

Jika Anda para ibu ingin membantu mencegah kekerasan lewat senjata api, berikut lima saran yang bisa dilakukan. Saran ini bisa dipelajari oleh para ibu di Indonesia juga. Dengan modifikasi, bisa saja kekerasan di kalangan pelajar/mahasiswa bisa berkurang.

  1. Suarakan suara Anda!Anda bisa menandatangani Surat Terbuka MomsRising ke Asosiasi Senjata Api Nasional (NRA) dan Konggres untuk mendesak reformasi dalam kebijakan pencegahan kekerasan menggunakan senjata api. Surat itu, saat ini sudah ditandatangani lebih dari 100.000 orang, akan dikirim ke NRA dan setiap anggota Konggress. Anda juga bisa menambahkan nama Anda ke Tuntutan Rencana Mengakhiri Kejahatan Senjata Api, sebuah kampanye dari Walikota Melawan Senjata Ilegal. Petisi tersebut mendukung "Common Sense Gun Legislation" yang akan memerlukan pengecekan latar belakang kriminal untuk pembelian senjata di AS, menolak senjata pembunuh dan magasin kapasitas-tinggi, serta membuat perdagangan senjata sebagai sebuah kejahatan federal.

  2. Tonton apa yang anak Anda tonton.Penelitian yang bersumber dari American Academy of Pediatrics menunjukkan bahwa paparan kekerasan di media - melalui tayangan TV, film, video games, dan musik - bisa menyumbang pada perilaku agresif dan berkurangnya rasa sensitif anak-anak terhadap kekerasan. Makanya, awasi setiap tayangan yang ditonton anak-anak dan batasi akses mereka terhadap gambar-gambar kekerasan.

  3. Belanjalah dengan cerdas.Dengan menggunakan link khusus saat berbelanja di Amazon Anda akan menyumbang untuk Koalisi Penghentian Kekerasan Senjata Api, sebuah kelompok yang terdiri atas 48 organisasi yang berkeinginan untuk mencegah kekerasan senjata api. Pola yang sama juga berlaku jika berbelanja di retail-retail utama seperti Target, Land's Enda, dan GoodShop. Anda juga bisa tidak berbelanja di toko-toko yang menjual senjata mematikan semi-otomatis.

  4. Selalu dapatkan informasi terbaru.Tak masalah Anda mengikuti MomsRising.org, DemandaPlan.org, Koalisi untuk Menghentikan Kekerasan Senjata Api, atau yang baru terbentuk - Satu Juta Ibu untuk Pengontrolan Senjata, tetaplah tersambung ke isu-isu terkini yang berkaitan dengan kekerasan senjata pada Facebook, Twitter, atau media sosial lain sehingga informasi Anda terperbarui. Jangan lupa berbagi dengan liyan.

  5. Bagikanlah artikel ini.Status di Facebook Anda bisa lebih berdaya guna dari yang Anda bayangkan. Suarakan pesan Anda tentang perlunya keselamatan dari senjata api. "Wanita saat ini tersambung dan diberdayakan secara online lebih dari sebelumnya dan para Ibu bisa membangun sebuah gerakan," kata Rowe-Finkbeiner.

Nah, saran-saran tadi bisa diaplikasikan untuk membuat gerakan perubahan dari para Ibu.