Fruktosa dan Glukosa, Mana Penyebab Obesitas?

K. Tatik Wardayati

Penulis

Fruktosa dan Glukosa, Mana Penyebab Obesitas?

Intisari-Online.com – Makanan yang mengandung gula fruktosa cenderung menyebabkan kenaikan berat badan dibandingkan dengan makanan yang mengandung glukosa tinggi, demikian menurut sebuah penelitian dari Yale University School of Medicine.

Seperti dilansir My Health News Daily, jika mengonsumsi glukosa dapat memberikan tanda-tanda ke otak tentang makanan yang baru saja dimakan, sebaliknya jika yang dinikmati adalah makanan yang mengandung fruktosa.

Penelitian ini melibatkan 20 orang dengan berat badan normal. Otak responden dipindai dengan MRI sebelum dan setelah menikmati minuman yang dimaniskan dengan fruktosa dan glukosa buatan. Ketika responden mengonsumsi glukosa, para peneliti melihat penurunan aktivitas di hipotalamus, yang merupakan bagian dari otak yang mengatur nafsu makan. Sementara, ketika minuman yang mengandung fruktosa yang dikonsumsi, para peneliti tidak menemukan sesuatu yang serupa pada otak responden.

Namun demikian, Terry Davidson dari Center for Behavioral Neuroscience, American University, di Washington DC, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, tidak begitu setuju dengan temuan tersebut. “Biasanya makanan siap saji mengandung kombinasi fruktosa dan glukosa. Jadi, sepertinya penelitian tentang efek fruktosa pada berat badan perlu digali lebih dalam,” kata Davidson.

Selain itu, penelitian ini hanya melihat dampak fruktosa pada otak seseorang. Para ahli tidak menganalisis lebih lanjut apakah orang yang menikmati fruktosa akan mengonsumsi lebih banyak makanan atau tidak.