Find Us On Social Media :

Bung Karno, Kolektor Seni Paling Berpengaruh

By Rusman Nurjaman, Senin, 4 Februari 2013 | 15:00 WIB

Bung Karno, Kolektor Seni Paling Berpengaruh

Intisari-Online.com - Siapakah kolektor terpenting dalam sejarah seni lukis Indonesia?

Itulah salah satu pertanyaan yang ingin dijawab oleh pengamat seni rupa, Agus Dermawan T. Maka pada tahun 2007 dia melakukan penelitian soal dunia kolektor Indonesia. Hasilnya, ia mendapatkan 188 nama kolektor yang memiliki sumbangan menarik dalam sejarah seni rupa Indonesia, sejak 1997 sampai 2007. Hasil penelitian ini pernah dimuat di majalah Visual Art No. 22. Agus kemudian menceritakannya lagi dalam buku Riwayat yang Terlewat: 111 Cerita Ajaib Dunia Seni.

Pemilihan itu mengacu pada beberapa kriteria berikut. Satu, kolektor memiliki visi dalam menentukan pilihan, menawarkan ketinggian kualitas atas seni rupa yang dikoleksinya, menyadari nilai historiografi perupa yang dikoleksinya. Dua, kolektor memiliki pengetahuan seni rupa, wawasan artistik, wawasan sejarah dan pemahaman filosofis seni rupa. Tiga, lewat aktivitas pengoleksiannya, kolektor memberikan kontribusi artistik, spirit, dan ekonomi yang signifikan kepada dunia seni rupa.

Empat, kolektor memiliki misi artistik atas karya-karya yang dikoleksinya berkaitan dengan apresiasi, edukasi dan sosialisasi. Patut dicatat, sejumlah kolektor bahkan ada yang mendokumentasikan koleksinya dalam bentuk buku. Kolektor juga mengumumkan koleksinya dalam berbagai pameran di dalam dan luar negeri. Atau mengemas koleksinya dalam museum pribadi yang bisa dinikmati umum, atau dalam museum publik. Lima, kolektor memiliki karya-karya seni rupa dalam jumlah memadai untuk diposisikan sebagai “kolektor besar”.

Menariknya, para kolektor yang dideret Agus sebagian besar pernah memiliki tak kurang dari 500 karya. Puluhan lain menyimpan 1.000  sampai 2.000 karya. Bahkan, ada belasan kolektor yang menyimpan sekitar 3.000 karya. Dari 188 nama ini lantas dipilih “10 kolektor Indonesia paling berpengaruh”. Mereka adalah Presiden Soekarno, Adam Malik, Suteja Neka, Ciputra, Oei Hong Djien, Budi Setiadharma, Jusuf Wanandi, Cahyadi Kumala, Agung Rai, dan James T. Riadi.

Agus juga menderet daftar “10 kolektor Indonesia terbesar”. Mereka adalah Saiman Ernawan, Deddy Kusuma, Tossin Himawan, Putra Masagung, Husain Djojonegoro, Wiyono Tanoko dan Lim Lie Tjien, Alexander Tedja, Harijanto Adhikusumo, Pudjiono Djojonegoro, dan Rudi Akili.