Konsumen Suka Produk Baru, Bukan Merek Baru

Ade Sulaeman

Penulis

Konsumen Suka Produk Baru, Bukan Merek Baru

Intisari-Online.com - Penelitian yang dilakukan Nielsen menemukan bahwa 60 persen dari konsumen di seluruh dunia, yang kerap mengakses internet, cenderung untuk membeli produk baru dari merek yang sudah dia kenal dibandingkan menggantinya dengan suatu produk dari merek yang benar-benar baru.

Hampir setengah responden, dari 58 negara, yang disurvei menyatakan mereka cenderung mempertimbangkan untuk membeli produk baru. Dengan konsumen yang berasal dari Amerika Utara, Timur Tengah dan Afrika yang paling mungkin untuk mencoba sesuatu yang baru.

Namun, meski disertai antusias yang besar pada produk baru, dua pertiga responden menyatakan mereka lebih memilih untuk menunggu hingga suatu produk baru benar-benar membuktikan dirinya sebelum responden membelinya.

Rob Wengel, senior vice president dari Nielsen Innovation Analytics, menekankan perlunya perusahaan menciptakan suatu pengalaman positif dengan produk baru. Caranya dengan memberikan produk yang benar-benar diinginkan oleh konsumen dan mengirimkan informasi tersebut pada mereka dengan jelas dan efektif. Dia juga menekankan pentingnya sistem word-of-mouth (pemasaran dari mulut kemulut) agar produk baru dapat sukses di pasar.

Lebih dari 75 persen dari responden seluruh dunia menyatakan word-of-mouth yang berasal dari keluarga atau teman sebagai sumber paling persuasif dalam hal informasi suatu produk baru. Sementara itu, 67 persen menyatakan pencarian melalui internet sebagai sumber utama dalam memutuskan membeli suatu produk baru atau tidak. Lima puluh sembilan persen dari responden menyatakan iklan televisi sebagai sumber utamanya.

Menurut Wengel, tidak ada pendekatan tunggal yang dapat mencakup semua strategi untuk mengembangkan dan memasarkan suatu produk secara sukses dan menarik. “Bagaimanapun, meyakinkan konsumen menyadari produk dan dapat menemukannya di rak-rak toko sama pentingnya dengan hadir bersama suatu produk unggulan yang baru,” ujar Wengel.

Pemasar dan produsen harus juga melihat kondisi keuangan dan rujukan pribadi dari konsumen. Empat puluh lima persen responden melaporkan mereka tidak begitu suka untuk mencoba produk baru dalam kondisi ekonomi yang tidak pasti. Empat puluh persen lainnya, terutama yang tinggal di Amerika Utara, lebih suka membeli produk lokal. (BusinessNewsDaily)