Find Us On Social Media :

Pola Aneh Ulah Rayap

By Agus Surono, Minggu, 31 Maret 2013 | 18:30 WIB

Pola Aneh Ulah Rayap

Intisari-Online.com - Dikenal sebagai lingkaran peri, pola ini muncul secara teratur sepanjang jalur sempit Gurun Namibia antara Angola tengah dan barat laut Afrika Selatan. Pola ini dapat bertahan selama beberapa dekade dan penyebabnya menjadi perdebatan. Namun sebuah penelitian mengungkapkan bahwa spesies pasir rayap, Psammotermes allocerus, berada di balik cincin tersebut.

Sebelumnya para ilmuwan sudah melemparkan jawaban tentang bagaimana lingkaran itu terbentuk. Rayap termasuk disebut, namun belum ada bukti kiat yang mendukungnya. Adalah biolog Norbert Juergens dari University of Hamburg yang memperhatikan bahwa di mana pun ia menemukan pola lingkaran itu (pusat tandus di dalam lingkaran peri), ia juga menemukan rayap pasir.

Juergens mengukur kadar air tanah dalam lingkaran selama tahun 2006 dan 2012. Lebih dari 2 inci (5 cm) air yang disimpan di lapisan atas setinggi 39 inci (100 cm), bahkan selama periode terkering pada tahun itu. Kelembaban tanah di bawah sekitar 16 inci (40 cm) adalah 5 persen atau lebih sepanjang hampir empat tahun.

Tanpa adanya rumput untuk menyerap air hujan dan kemudian melepaskannya kembali ke udara melalui penguapan, air yang tersedia akan terkumpul di tanah berpasir yang berpori. Pasokan air itu cukup untuk menjaga rayap tetap hidup dan aktif selama musim kemarau, sementara rumput berjuang hidup di keliling lingkaran.

Juergens melakukan survei terhadap organisme yang ditemukan di lingkaran peri. Rayap pasir adalah satu-satunya makhluk yang ia temukan secara konsisten di sebagian besar lingkaran. Dia juga menemukan bahwa pada lingkaran yang mengandung lapisan pasir terekat (cemented sand) terdapat tanaman makanan ternak dan lorong bawah tanah - tanda-tanda keberadaan rayap pasir.

Ilmuwan menemukan spesies rayap beberapa lainnya, serta tiga spesies semut, di lingkaran peri di daerah-daerah yang mendapatkan hujan selama musim panas atau selama musim dingin, tetapi tidak di semua tempat yang dia teliti. (Live Science)