Senang Ngopi? Ini Ilmu Tentang Perkopian

Tjahjo Widyasmoro

Penulis

Senang Ngopi? Ini Ilmu Tentang Perkopian

Intisari-Online.com - Anda senang ngopi? Berapa cangkir bisa habis dalam sehari? Nah agar acara minum kopi tetap enak dan sehat, kita perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini.

Heri Setiadi, salah seorang ahli kopi, berbagi kiat kepada anggota i-KOOL Club, atau komunitas pengguna kaca film V-KOOL di La Tazza Cafe, Electronic City, Jakarta Selatan, (14/4). Pertama yang harus diingat: jangan minum kopi sebelum perut terisi. Sebab perut bisa saja terasa kembung. “Kasih jarak kira-kira dua jam setelah makan,” tutur Heri.

Kedua, kopi sebaiknya jangan terlalu banyak dicampur gula. Selain dapat “merusak” cita rasa kopi, gula dan susu yang terlalu banyak akan merugikan kesehatan kita. Kopi polos tanpa campuran atau kopi hitam (black coffee) sebenarnya lebih alami dan nikmat.

Ketiga, saat menyeduh kopi, jangan menggunakan air mendidih. Suhu ideal adalah 92º C. Jika tidak alat ukur suhu, maka kita bisa memberi jarak sekitar empat menit setelah air mendidih. Alasan pengaturan suhu ini adalah agar kopi tidak menjadi semakin kental, karena biasanya kopi digoreng dengan sangat matang hingga terlihat hitam. “Kopi memang ada berbagai jenis. Ada yang digoreng sangat matang atau digoreng setengah matang,” jelas Heri.

Keempat, perbandingan kopi dengan air adalah sekitar 1/13 bagian. Caranya bisa dengan mengukur beratnya. Jika misalnya kopi 10 gram maka saat diisi air, jumlah total beratnya menjadi sekitar 130 gram atau 130 cc.

Kelima, gilinglah kopi seperlunya. “Sebab saat terbaik untuk menyeduh kopi dan menikmatinya adalah tiga hari setelah digiling,” jelas Heri yang juga pemilik dari La Tazza Cafe ini. Jadi belilah kopi dalam bentuk biji, lalu gilinglah dengan alat penggiling sendiri di rumah.