Penulis
Intisari-Online.com - Di Indonesia, akar tanaman gigil (Dichroa febrifuga) biasa digunakan untuk mengobati serangan demam. Tapi ternyata kemujaraban tanaman ini tak sebatas itu. Tanaman ini juga dapat mengobati beberapa penyakit lain dan meremajakan sel dalam tubuh.
Para herbalis Cina, misalnya, telah lama mengandalkan akar gigil untuk mengobati malaria. Pada 1960-an ilmuwan mendapatkan senyawa halofuginone dari bahan aktif tanaman ini, namun memiliki efek samping.
Kini, ahli biologi sel Tracy Keller dan Malcolm Whitman menguraikan kerja halofuginone. Zat ini menipu sel agar berada dalam mode kelaparan - mematikan peradangan yang memicu autoimun. Harapannya, inilah pengobatan baru untuk sklerosis ganda, Crohn, lupus, dan radang sendi.
Tipuan zat ini juga bisa meningkatkan pembakaran lemak dan memerangi penurunan lemak serta penuaan. “Kami meyadap sinyal yang memberi tahu sel: Merampinglah. Mengeraslah. Hidup lebih lama. Kurangi peradangan,” ungkap Keller. (National Geographic)