Armadillo, Binatang Penyebar Lepra?

Rusman Nurjaman

Penulis

Armadillo, Binatang Penyebar Lepra?

Intisari-Online.com - Benarkah armadillo, binatang khas Amerika yang mirip trenggiling ini, penyebar lepra? Setidaknya pertanyaan itu muncul setelah tim peneliti internasional di Amerika Serikat mengumumkan bahwa binatang unik inilah pelakunya. Lewat penelitian DNA, tim ini berhasil mengungkap sebuah misteri medis: bagaimana puluhan orang di Amerika Serikat terjangkit lepra, tanpa pernah pergi ke negara rawan lepra. Pengurutan genetika menunjukkan, manusia dan armadillo di bagian selatan AS punya galur unik yang sama dengan bakteri di balik lepra.

Infeksi - yang bisa tidur bertahun-tahun sebelum menyebabkan lesi kulit, kerusakan saraf, dan kelemahan otot - sebelumnya hanya bisa ditularkan antarmanusia. Penelitian terbaru menunjukkan bakteri ini bisa berpindah dari mamalia bercangkang keras - yang dingin tubuhnya (32 derajat Celcius) memuatnya jadi inang utama - kepada orang yang berburu, memasak, atau menyentuhnya.

Richard Truman dari National Hansen’s Disease Program mengungkapkan, kaitan penyakit lepra dengan armadillo dicurigai sejak lama. Meskipun risikonya terhadap manusia rendah, Truman mendesak dokter di AS mempertimbangkan lepra selama proses diagnosis. Sarannya, “Jangan sentuh armadillo!”

Catatan saja, tak kurang dari 250.000 kasus baru lepra timbul di seluruh dunia setiap tahunnya. Armadillo adalah satu-satunya binatang selain manusia yang dikenal membawa penyakit ini. Para peneliti memperkirakan, dua puluh persen dari populasi armadillo di bagian selatan AS membawa lepra.

“Namun, kabar baiknya, dampak penyakit yang dianggap sebagai kutukan- seperti jari tangan dan kaki yang putus - kini telah menjadi mitos, dan sudah bisa diobati,” demikian ungkap Anthony Fauci dari National of Allergy and Infections Diseases. Campuran dari tiga antibiotik dapat menyembuhkan hampir semua kasus yang terdeteksi dini. (National Geographic)