Dromomania: Patologis Para Pelancong

Moh Habib Asyhad

Penulis

Dromomania: Patologis Para Pelancong

Intisari-Online.com - Bagi Anda yang gemar melakukan kegiatan melancong atau jalan-jalan, mungkin masih asing dengan istilah dromomania. Menurut berita yang dilansir oleh News Australia, dromomania adalah sebuah kondisi psikologis yang membuat seseorang selalu ingin pergi dalam jarak jauh dengan perasaan yang tidak bisa ditahan-tahan.

Dromomania sudah ditemukan sejak abad ke-19. Kala itu, seorang Prancis bernama Albert Dadas yang dianggap tidak bisa menghentikan aktivitas melancongnya. Oleh salah seorang dokter tempat dia kerap berkonsultasi, Dadas didiagnosis mengidap penyakit jalan-jalan, yang kemudian lebih dikenal dengan dromomania.

Dadas yang saat itu tengah berusia 26 tahun tidak bisa kembali konsentrasi pada pekerjaannya. Dia selalu berpikir bagaimana caranya untuk terus melancong. Dia terus berjalan berkeliling Eropa, dan tidak seorang pun yang tahu di mana keberadaanya.

Satu tahun kemudian, seorang psikolog muda menemukan Dadas sedang menangis di sebuah rumah sakit di Bordeaux. Psikolog muda itu dengan telaten mendengarkan kisah Dadas memutari Eropa. Yang paling membuat dia menangis adalah karena dia tidak bisa mencegah dirinya untuk berhenti travelling. Dia meninggalkan kerjaannya, keluarganya, dan kehidupan sehari-harinya.

Mengenali tanda-tanda orang terkena sindrom dromomania sebenarnya sangat mudah. Beberapa di antara tanda-tandanya adalah bekerja karena ingin mengumpulkan duit buat jalan-jalan dan bisa mengucapkan sumpah serapah dengan banyak bahasa.

Andakah Dadas yang lain itu? (dari berbagai sumber)