9 Cara Nyata Menuju Akhir Dunia (02)

Ade Sulaeman

Penulis

9 Cara Nyata Menuju Akhir Dunia (02)

Intisari-Online.com - Baru-baru ini, di AS, diluncurkan film Hollywood berjudul After Earth. Film ini menggambarkan serangkaian gempa bumi, banjir, tsunami, dan bencana lainnya membuat Bumi tidak ramah lagi untuk dihuni. Manusia pun pindah ke dunia baru yang disebut “Nova Prime.”

Meski hanya cerita fiksi, sebenarnya beberapa ahli mulai memperingatkan tentang skenario-skenario kiamat. Mulai dari pandemi jamur hingga pemberontakkan robot. Melengkapi artikel sebelumnya, berikut ini 4 dari 9 visi tentang kiamat yang diramalkan oleh para ahli.

  1. Perang nuklir.Para ahli tetap memperingatkan ancaman kiamat klasik: perang nuklir global. Selain pameran kekuatan senjata di Korea Utara dan upaya pengembangan nuklir di Iran, stok besar senjata nuklir di seluruh dunia dapat mendatangkan kiamat jika jatuh ke tangan yang salah.

  2. Pemberontakkan robot.The Terminator mungkin hanya karangan ilmiah, namun mesin pembunuh tidak jauh dari kenyataan. Amerika Serikat baru-baru ini menyerukan larangan pembuatan robot pembunuh. Khawatir beberapa negara sedang mengembangkannya.

    Banyak ahli komputer mulai berpikir tentang sudah dekatnya titik ketika kecerdasan buatan melebihi kecerdasan manusia. Robot supercerdas dapat membantu, namun juga dapat menjadi ancaman jika mereka diberi senjata.

  3. Ledakan penduduk.Ketakutan akan kelebihan penduduk di seluruh dunia muncul sejak abad ke-18, saat Thomas Malthus memprediksi pertumbuhan populasi dapat menyebabkan kelaparan dan melemahkan Bumi.

    Dengan jumlah penduduk dunia yang mencapai 7 miliar dan terus bertambah, banyak pengamat lingkungan yang berpikir bahwa pertumbuhan populasi merupakan salah satu ancaman bagi bumi.

  4. Efek bola salju.Meskipun masing-masing skenario bisa terjadi, banyak ahli berpikir tentang efek bola salju dari beberapa peristiwa yang lebih mungkin. Conthonya pemanasan global meningkatkan penyebaran penyakit. Sementara runtuhnya ekosistem dapat menyebabkan sulitnya memperoleh makanan.

    Jadi, skenarionya bukan dengan diserang oleh harimau bertaring tajam, tapi oleh gigitan mematikan seekor bebek. (LiveScience)