Find Us On Social Media :

Tidak Jujur Terkadang Juga Perlu

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 1 Juni 2011 | 13:57 WIB

Tidak Jujur Terkadang Juga Perlu

Idealnya, sepasang suami-istri dapat berkomunikasi dengan penuh kejujuran karena dari hubungan inilah mereka akan mendapat dukungan pribadi paling besar. Bila hati merasa tak nyaman, Anda dapat mencurahkannya pada pasangan Anda dan mendapatkan cinta serta penghiburan. Di hadapan pasangan, Anda dapat menjadi diri sendiri, bagaimanapun sulitnya peranan yang harus Anda mainkan di hadapannya. Bukankah itu tujuan dari pernikahan?

Meski begitu, Anda mesti mempertimbangkan kondisi pasangan Anda dalam menanggung persoalan di pundaknya. Mungkin Anda harus menanggung sendiri sebagian beban bila Anda merasa bahwa pasangan Anda cukup banyak menanggung bebannya sendiri. Anda tidak perlu jujur sepenuhnya. Contohnya, (bila Anda wanita) ketika ada rekan sekerja yang menunjukkan minat seksual pada Anda (kecuali Anda merasa sangat terganggu dan keselamatan Anda terancam). Kalau Anda bisa mengatasinya sendiri, tidak usahlah melibatkan suami. Anda harus melawan godaan itu tanpa menceritakannya pada suami. Anda harus mampu berkata, "Dengar, ini tidak akan terjadi dan jangan ganggu aku lagi!" Perlu diingat, jangan pernah membocorkan rahasia perayu ini kepada siapa pun.

Contoh lainnya yang perlu disimpan adalah keintiman Anda dengan orang lain sebelum bertemu dengan istri atau suami Anda sekarang. Seorang suami atau istri dapat menerima bahwa pasangannya pernah mencintai orang lain sebelum dengan dirinya, asalkan informasi itu dibiarkan samar-samar.

Namun, Anda tidak dapat menghindar bila terjangkit herpes setelah bertugas ke luar kota. Pasangan Anda harus mengetahuinya. Anda berdua juga harus tahu tindakan pencegahan yang harus dilakukan bila akan berhubungan seksual.

Bagaimana cara menyampaikan kenyataan itu kepada pasangan Anda? Katakan pada pasangan bahwa Anda ingin membicarakan suatu masalah pribadi yang serius. Tempat yang Anda pilih bisa di dalam mobil yang diparkir di suatu tempat saat Anda berdua tidak dikenal masyarakat setempat dan jauh dari segalanya. Di sana pasangan Anda akan bebas berteriak, menangis atau apa saja yang ingin dilakukannya untuk menyalurkan emosinya, tanpa menarik perhatian orang. Kalaupun harus dilakukan di rumah, pilihlah waktu ketika anak-anak sedang tidak ada di rumah.

Mungkin semua ini tidak akan menyelamatkan pernikahan Anda, tetapi ini merupakan cara paling layak untuk menyampaikan pengakuan yang mengerikan itu.