Intisari-Online.com – Sudah jamak kalau pasangan setengah umur mengalami kejenuhan. Usia perkawinan yang sudah puluhan tahun sering kali jadi penyebab hubungan tak lagi hangat. Karena sudah saling tahu dan mengenal satu sama lain, semua hal dilakukan secara rutin belaka. Lalu bagaimana dong? Helen Singer Kaplan, psikiater yang juga pionir dalam ilmu seksologi manusia, menawarkan sembilan cara untuk menyuntikkan kembali gairah pada hubungan yang sudah suam-suam kuku.
(Baca juga: Tip Seks: Bermain Kaki untuk Membuat Pria Bergairah)
- Komunikasi. Sepertinya sekarang saatnya Anda semakin membuka komunikasi dengan pasangan soal seks. Bicarakan perubahan yang terjadi di usia paruh baya ini. Barangkali perlu dilakukan penyesuaian-penyesuaian?
- Mood. Ketika usia menua, tak aneh kalau gairahnya tak seperti dulu lagi. Supaya gairah itu muncul, perlu diciptakan suasana hati yang tepat. Harus ada niat untuk memelihara suasana hati, mood untuk bercinta.
- Keakraban. Bagaimana bisa “in the mood” kalau keakrabannya sudah hilang karena luntur ditelan waktu dan kesibukan? Usahakan sering berbagi cerita, perasaan, dan bertukar pikiran dengan pasangan. Bukan tidak mungkin, ambil cuti panjang hanya berdua (bukankah anak-anak sudah cukup besar?). Siapa tahu kedekatan itu akan membangkitkan kembali perasaan-perasaan yang dulu membuat Anda berdua saling jatuh cinta.
- Teknik bercinta. Sama seperti pada “pemula”, pasangan paruh baya tetap perlu menguasai teknik-teknik yang dapat mendorong bangkitnya gairah sampai terciptanya orgasme pada pasangannya. Yang ini butuh keterampilan dan latihan.
- Variasi. Kalaupun teknik-teknik itu telah dikuasai, Anda berdua perlu terbuka pada kemungkinan mencoba teknik-teknik baru, cara-cara baru dalam memadu kasih.
- Roman. Nah, ini yang sering kali dikeluhkan oleh para wanita. Yang romantis-romantis itu tetap dibutuhkan lo oleh kaum wanita, tak peduli umurnya. Cium selamat pagi, panggilan sayang, kado ulang tahun, oleh-oleh kecil, makan berdua dalam suasana romantis tetap masih menyenangkan para istri , berapa pun usianya.
- Citra diri. Karena perubahan-perubahan akibat usia paruh baya, bentuk tubuh biasanya sudah tidak ideal lagi. Kalau kita sendiri memiliki citra yang buruk terhadap tubuh sendiri, biasanya perasaan itu mempengaruhi kenikmatan saat bercinta. Dokter Patricia Love menganjurkan agar orang-orang yang sudah memasuki usia paruh baya berupaya menerima fakta tentang tubuhnya sendiri tanpa syarat.
- Sensualitas. Agar libido meningkat, cobalah rileks dan memanfaatkan semua indera ketika memadu kasih. Suasana kamar yang rileks dan tenang tentu enak dipandang. Menonton film erotis atau membaca bahan bacaan yang senada tentu akan meningkatkan gairah. Alunan musik sensual sangat membantu terciptanya mood bercinta. Sebaliknya hindari dering telepon, atau suara anak-anak yang mengetuk pintu dapat mematahkan kegairahan yang mulai terbangun.
- Gairah. Tak mungkin kita dapat mencintai seseorang tak dikenal dengan penuh gairah. Kalau kini gairah itu sudah menipis, seyogianya perlu dihadirkan kembali. Bukankah otak sebenarnya adalah organ seks terbesar dalam tubuh kita?
(Baca juga:
Penelitian: Istri Lebih Bergairah daripada yang Dipikirkan oleh Suami)
Seks memang membutuhkan seni untuk menikmatinya. Tak ada kata terlalu tua untuk seks, hanya porsi dan seninya yang berbeda. (Healthy Sexual Life)