Find Us On Social Media :

Kualitas Sperma Menurun Setelah Umur 40?

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 26 Januari 2017 | 19:31 WIB

Kualitas Sperma Menurun Setelah Umur 40?

Intisari-Online.com – Perempuan sering didorong untuk menikah sebelum umur 40 tahun, jika mereka ingin punya anak. Alasan yang paling utama adalah kualitas telur akan menurun ketika wanita berusia 40 tahun atau lebih.

(Cara Mengatasi Sperma Encer)

Namun, studi terbaru menunjukkan, kejadian serupa juga dialami oleh pria. Hasil analisis terhadap pasien di sebuah klinik kesuburan menunjukkan bahwa kemungkinan pria berusia 41 – 45 tahun dalam membuahi istri mereka turun sebesar 7% per tahun. Kualitas sperma pria juga ditemukan menurun dari waktu ke waktu.

Kepala peneliti, Dr. Paula Fettback dari Huntingdon Reproductive Medicine Centre di Brazil mengatakan, “Pria tidak bisa menunggu selamanya. Setelah 45 tahun, mereka harus mulai berpikir untuk memiliki anak.”

Hasil penelitian ini dipresentasikan pada konferensi tahunan American Society for Reproductive Medicine di Florida yang menganalisis 570 inseminasi buatan di luar tubuh (in fitro fertilization) yang dilakukan di klinik Dr. Fettback sejak Maret 2008 sampai April 2011. Untuk memastikan bahwa usia wanita tidak mempengaruhi penelitian ini, telur yang digunakan dalam penelitian ini hanya disumbangkan oleh wanita muda yang sehat saja. Penelitian mengungkapkan bahwa ketika mereka berumur 41 tahun, pasangan itu hanya 60% mempunyai kesempatan hamil.

(Mitos Sperma Encer yang Salah Kaprah)

“Hasil analisis juga menunjukkan bahwa setiap penambahan usia suami, menurunkan kemungkinan kehamilan hingga 7%,” kata Dr. Fettback, seperti dilaporkan Telegraph. Pada usia 45, peluangnya turun menjadi 35% dan turun secara signifikan setelahnya.

Sebuah penelitian terpisah yang dilakukan pada tikus juga menunjukkan indikasi yang sama. Hanya 35% dari tikus jantan di usia pertengahan dapat membuat tikus betina hamil. Angka ini jauh lebih rendah daripada kemampuan tikus muda yang kemungkinannya 75%. Kehamilan dengan tikus tua malah menyebabkan keguguran.

Menurut Charles Kingsland, seorang ginekolog di Liverpool Women’ Hospital yang juga anggota dari British Fertility Society, hasil penelitian di Brazil harus ditangani dengan hati-hati. Kingsland menyatakan bahwa pria menghasilkan sperma segar setiap hari. Wanita, katanya, lahir dengan pasokan telur selama hidupnya, tetapi kualitas sel telur bisa rusak karena kebiasaan makan yang buruk dan obesitas.

“Ada banyak keuntungan menjadi ayah di usia muda. Pertama dan terpenting adalah Anda masih memiliki lebih banyak energi. Namun menjadi ayah pada usia yang lebih tua juga mempunyai keuntungan, seperti stabilitas, bijaksana, dan mungkin lebih aman secara finansial,” lanjut Kingsland.