Find Us On Social Media :

Masa Subur, Masa Berfantasi Seksual

By Ade Sulaeman, Rabu, 28 Maret 2012 | 13:00 WIB

Masa Subur, Masa Berfantasi Seksual

Intisari-Online.com - Sebuah penelitian terbaru menunjukkan wanita mengalami peningkatan frekuensi fantasi seksual yang juga disertai peningkatan gairah seksual. Bahkan proporsi fantasi seksual yang dilakukan wanita di masa subur tersebut lebih tinggi dibandingkan laki-laki, yang katanya lebih sering berfantasi seksual.

Penelitian ini sebenarnya hanya satu dari banyak penelitian yang mengaitkan minat seksual wanita dengan siklus menstruasi. Contohnya suatu penelitian yang dilakukan tahun 2007 yang menemukan bahwa pada masa ovulasi, ketika kehamilan sangat dimungkinkan, wanita cenderung menyukai pria yang maskulin atau macho.

Baik, sekarang kembali ke penelitian mengenai peningkatan fantasi seksual wanita pada masa subur. Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Lethbridge, Kanada, ini hanya fokus pada fantasi, seperti melamun dan tidak tergantung pada keberadaan pasangan seksual atau faktor luar lainnya. Sehingga fantasi yang dimaksud dalam penelitian ini lebih mewakili minat seksual dibandingkan seberapa banyak hubungan seks dilakukan di kehidupan nyata.

Para peneliti ini membayar 27 wanita lajang heteroseksual yang kebanyakan berprofesi sebagai mahasiswi, untuk mengisi diary harian secara daring mengenai fantasi seksual mereka. Para wanita ini juga dipastikan tidak berada dalam program KB hormonal. Selama 10 hari, para wanita ini juga diminta untuk melakukan tes urine sendiri untuk melacak kapan terjadinya masa subur pada masing-maisng wanita tersebut.

Hasilnya menunjukan rata-rata wanita melakukan 0,77 kali fantasi seksual dalam satu hari. Sebuah hasil yang membantah temuan sebelumnya yang menyatakan laki-laki berfantasi seksual sekali dalam sehari sedangkan wanita hanya sekali dalam seminggu.

Dalam tiga hari selama masa subur, frekuensi yang dilakukan semakin tinggi, bahkan mencapai 1,3 kali per hari. Fantasi yang terjadi pun ternyata dirasa lebih menggairahkan dibandingkan fantasi yang terjadi di luar masa subur.

Ketertarikan wanita pada pria juga meningkat di masa subur. Secara umum, fantasi mereka di masa subur ini juga lebih ngalir dibandingkan kaum pria, tidak hanya melibatkan pria. Setengah dari responden (52%) yang heteroseksual ini melaporkan melakukan fantasi yang melibatkan wanita juga. Namun, tetap saja fantasinya lebih banyak melibatkan pria, sekitar 95 persen, dengan peningkatan minimal satu persen selama masa subur.

Samantha Dawson, yang menulis laporan penelitian ini menyatakan bahwa pesan yang terdapat dalam penelitian ini adalah bahwa para ahli psikologi perlu untuk berhati-hati dalam melakukan penelitian mengenai hasrat seksual wanita.