Penulis
Intisari-Online.com - Sesuatu yang tak lazim digolongkan sebagai kelainan. Begitu juga dalam kancah perilaku seksual. Di seputar kita bisa dijumpai penderita parafilia, pengidap gangguan psikoseksual. Ada beragam jenis kelainan seksual.(Baca juga: Intip Ciri-ciri Seorang Hiperseks)
Menurut cara pemuasannya, parafilia dibedakan atas:
1. Ekshibisionisme, dorongan yang tak tertahan untuk memperlihatkan alat kelamin kepada orang yang tidak kenal atau tidak menduga. Kenikmatan seksualnya muncul saat mempertontonkan kemaluan atau ketika orang yang melihatnya terkejut. Orgasme terjadi dengan masturbasi.
2. Froteurisme, gangguan yang ditandai dengan kesenangan menggosok-gosokkan alat kelamin pria pada pantat atau tubuh wanita berpakaian lengkap untuk mencapai orgasme. Perilaku ini mudah dilakukan di tempat-tempat yang berdesakan macam di bus kota atau kereta api.
3. Voyeurisme, peeping Tom, atau skoptofilia, penyimpangan seksual di mana seseorang hanya terangsang bila mengintip dan mengamati orang telanjang, sedang mandi atau "bermesraan".
4. Sadisme, perilaku seksual yang disertai dengan penyaluran agresivitas pada pasangannya. Istilah ini berasal dari nama seorang bangsawan Prancis/ Marquis de Sade. Pengarang abad XVIII ini berulang kali dipenjara lantaran melakukan kontak seksual terhadap wanita yang selalu disertai tindak kekerasan.
5. Jenis kelainan seksual berikutnya adalah masokisme, perilaku seksual yang dibumbui siksaan dan hinaan oleh pasangannya. Istilah masokisme diambil dari nama pengarang novel Austria abad XBC, Baron Leopold von Sacher-Msoch. Pria ini mendapat kesenangan seksual bila diperlakukan kasar dan dihina oleh perempuan.
6. Oralisme bentuk senggama dengan menggunakan kontak mulut dan genital.
7. Hipoksifilia, penyimpangan seksual dalam bentuk mencekik diri untuk mencapai orgasme.
8. Perkosaan, yakni pemaksaan dalam melakukan hubungan.
Jenis kelainan seksual berdasakan gangguan identitas dan peran jenisnya bisa dilihat di artikel berikutnya.
--
Artikel ini pernah dimuat di majalah Intisari edisi Oktober 1996 dengan judul asli “Penyimpangan Seksual dan Terapinya”