Pembicaraan antara orang yang baru saja berkenalan akan tetap menarik, apabila dilakukan dua arah. Jadi, tidak hanya membicarakan diri sendiri atau mendominasi. Berikut ini tips bagaimana menjaga agar percakapan tetap menarik,
- Kontrol bahasa tubuh dan bahasa wajah Anda. Selama berbicara, tetaplah menjaga kontak wajah, tapi jangan terkesan "menguasai". Gerakan ekspresif boleh saja, tapi jangan eksesif (berlebihan).
- Tidak menggosip. Begitu Anda memulai, siapa tahu dia kenal baik dengan si objek gosip. Anda juga akan terlihat kecil, tapi berbobot.
- Kembangkan topik pembicaraan. Dari berbagai isu yang ada di koran maupun majalah, Anda akan mendapat bahan pembicaraan yang variatif. Topik yang Anda ketahui persis bisa dibicarakan lebih mendalam. Ingat, ini bukan diskusi. Hindari perbantahan atau adu argumen.
- Miliki rasa humor. Setiap orang senang lelucon atau anekdot. Tapi hati-hati, walaupun humor tentang seksual dan etnis mungkin bisa meledakkan tawa dan senyum geli, lelucon yang Anda lemparkan mencerminkan citra keseluruhan diri Anda. Jangan rendahkan martabat Anda dengan lelucon murahan.
- Tidak menginterupsi. Dari survei tentang hal apa yang melukai percakapan, maka 90% responden mengaku tak suka diinterupsi. Jika ingin menjadi teman bicara yang menyenangkan, beri kesempatan ia menyelesaikan apa yang ingin disampaikannya. Tahanlah keinginan Anda menyela.
- Tunjukkan antusiasme. Jangan ragu-ragu mengekspresikan antusiasme, karena hal itu akan menunjukkan betapa Anda tertarik terhadap topik yang dia bicarakan. Gunakan perasaan saat bicara dan mendengarkan.
- Luweskan sudut pandang. Bukalah diri terhadap pandangan orang lain. Anda boleh mengungkapkan pandangan Anda, tapi tanpa kesan bermusuhan, menyerang, ataupun membela diri.