Tips Membesarkan Anak Bagi Ayah dan Ibu yang Bekerja

K. Tatik Wardayati

Penulis

Tips Bagi Ayah dan Ibu Yang Bekerja

Intisari-Online.com -Membesarkan anak dengan baik memang tidak mudah bagi pasangan suami-istri yang bekerja. Dengan panduan berikut mudah-mudahan Anda dapat menjalankan tugas sebagai orangtua dan pasangan berkarier secara seimbang.

(Membesarkan Anak Tidak Harus Boros: Biasakan Membeli Barang Daur Ulang)

Waktu Hubungan orang tua - anak yang baik memerlukan waktu yang memungkinkan mereka berkumpul secara fisik. Tidak berjam-jam. Yang penting, orangtua secara konsisten meluangkan waktu bersama anak-anak hampir setiap hari. Ketika bersama mereka, jauhkan gangguan dan konsentrasikan perhatian kita kepada mereka. Waktu adalah tonggak penyangga pengasuhan yang baik.

Jadilah pendengar yang baik Bila anak-anak mengetahui bahwa kita benar-benar mendengarkan apa yang mereka katakan, mereka akan lebih bersemangat untuk berbagi perasaan dan pikiran. Sebaliknya, kalau orangtua merendahkan gagasan anaknya atau "rajin" mengkritik kata-katanya, anak itu akan menarik diri dan memilih lebih dekat pada teman. Karenanya, jika ingin memiliki pengaruh dalam kehidupan anak, jadilah pendengar yang baik. Mereka akan menerima bila kita membantu mereka memecahkan masalah.

Tentukan harapan yang jelas Memberitahukan anak apa yang kita harapkan darinya akan membentuk perilaku yang baik. Jangan ragu-ragu melibatkan mereka dalam pekerjaan sehari-hari dan untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas di lingkungan rumah. Kebanyakan anak pasti akan mengeluh. Begitu pun kita harus berusaha agar mereka senang dilibatkan. Pada anak yang berperan serta dalam urusan rumah tangga, akan tumbuh etika kerja dan umumnya ia lebih merasa menjadi bagian dari keluarga.

(Membesarkan Anak Sebagai Penyuka Museum)

Jangan membiarkan rasa bersalah Banyak orangtua merasa bersalah karena bekerja seharian di luar rumah. Sebagai kompensasinya, mereka membiarkan anak berperilaku buruk dan tidak disiplin. Orangtua yang baik adalah yang tegas. Merasa bersalah merupakan tindakan kontraproduktif.

Jangan menggantikan kasih sayang atau waktu dengan uang Memang penting untuk mengajarkan anak-anak bagaimana mengelola uang, tetapi jangan gunakan uang sebagai pengganti waktu atau kasih sayang kita. Pesan materialistis di televisi mudah sekali merasuki anak dan membangkitkan keinginan mereka untuk membeli ini dan itu. Kita buat mereka untuk selalu berusaha bila ingin memperoleh sesuatu. Sesuatu yang diperoleh melalui bekerja akan lebih terasa nilainya.

Jangan terlalu sering gonta-ganti pengasuh Satu dari kebutuhan psikologis yang penting pada anak adalah bahwa ia terasuh dengan baik dan penuh kasih secara terus-menerus. Oleh karena itu kita memerlukan pengasuh. Dengan menggunakan pengasuh, kecemasan kita akan berkurang selama kita bekerja. Namun sebelum menyerahkan anak pada seorang pengasuh, berikanlah kesempatan untuk terciptanya keakraban dan kedekatan antara anak dan si calon pengasuh. Sering gonta-ganti pengasuh dapat membahayakan anak.

Kuncinya: pengawasan Acap kali ketika ditinggalkan orangtua, anak terjerumus dalam masalah. Anak-anak tidak begitu saja tahu sejak lahir, mana perilaku baik, mana yang buruk. Mereka perlu diajari dan kemudian diawasi. Karenanya, sangatlah penting bagi orangtua untuk mengetahui di mana anaknya, sedang bersama siapa, dan sedang ngapain. Memang, anak sering mengeluh kalau ia diawasi ketat, tetapi anak-anak yang tidak diawasi juga sering merasa, orangtua tidak peduli dengan mereka.

Beri perhatian lebih saat ia baik Kita cenderung lebih memperhatikan anak ketika mereka menjengkelkan. Sebaliknya, jauh lebih sulit untuk memperhatikan perilaku baik mreka. Jika ingin anak berperilaku baik, berilah perhatian pada hal-hal yang kita sukai dari mereka. Kalau anak merasa diabaikan, secara bawah sadar ia akan berperilaku salah untuk menarik perhatian kita. Memperhatikan mereka sewaktu mereka baik memang memerlukan usaha.

Hukuman itu untuk mendidik Orangtua yang bekerja di luar rumah cenderung mengalami kelelahan dan mudah jengkel. Jangan pernah menghukum anak ketika kita sendiri tidak dapat mengontrol diri. Gunakan hukuman untuk mendidik, bukan untuk melampiaskan kemarahan.

Berikan teladan dalam relasi Anak belajar berelasi dari orangtua mereka. Mereka juga merasa paling aman jika melihat orangtua saling memperlakukan pasangannya dengan baik. Maka hal terbaik yang dapat kita lakukan bagi anak-anak adalah mencintai pasangan kita.

Artikel Terkait