Jangan Sampai Anak Gagap

K. Tatik Wardayati

Penulis

Jangan Sampai Anak Gagap

Intisari-Online.com – Gagap adalah gangguan bicara yang ditandai dengan terhambatnya suara yang keluar atau penderita perlu berjuang keras untuk berbicara, dan yang keluar adalah kata-kata atau suara yang diulang-ulang. Pola bicara anak gagap bervariasi. Ada yang ringan saja, yang hanya sulit mengucapkan suku pertama kata-kata tertentu, ada pula yang harus berjuang keras atau bahkan tidak mampu mengeluarkan suara apa pun untuk sementara waktu. Kebanyakan orang gagap bisa berbicara lancar di situasi normal, tetapi mereka cenderung menjadi gagap pada saat-saat penting atau dalam situasi komunikasi yang penuh stres.

Gagap lebih banyak dijumpai pada anak laki-laki. Di kalangan anak perempuan jumlahnya tidak sampai 20%. Puncak munculnya gagap terjadi sebelum anak mencapai usia 6 tahun, yaitu sekitar 90% kasus dan paling sering terjadi pada anak-anak usia antara 2 – 4 tahun. Anak gagap biasanya juga menunjukkan beberapa perilaku motorik seperti mata berkedip-kedip, tangan terhentak-hentak, bibir bergetar, kening berkerut, menelan ludah, tangan mengepal, kaki terhentak-hentak dan sebagainya.

Kebanyakan penderita gagap tidak mengalami kesulitan untuk bernyanyi, berbisik, berhitung, mendeklamasikan hafalan sajak, kalau mereka merasa sedang sendirian dan tidak diamati. Juga kalau mereka berbicara di ruang yang gelap. Bahkan, ada kalanya mereka bisa berbahasa asing dengan lancar. Gangguan bicara ini menunjukkan adanya perjuangan internal untuk berbicara. Kesulitan berbicara biasanya terjadi di awal kesempatan bicara, sampai tiba di batu sandungan berikutnya. Tingkat kesulitan bicara bervariasi antara suatu situasi dengan situasi yang lain.

Menurut para peneliti ada empat jenis gagap, gagap yang sifatnya emosional, gagap karena gugup, gagap yang berhubungan dengan pernapasan dan gagap karena kebiasaan.

Apa penyebabnya?

Tampaknya gagap bisa terjadi karena adanya tekanan dan ketegangan yang menghambat seseorang untuk berbicara dengan normal, terutama pada masa fase perkembangan kemampuan bicara.

Semua situasi yang menekan, yang bisa membuat seseorang merasa sangat tidak memadai, terlalu sadar diri, gelisah/cemas, takut, dan tegang juga cenderung mengganggu koordinasi psikomotorik dan performa anak. Bisa termasuk di dalamnya fungsi-fungsi bicara. Tidak diketahui mengapa situasi penuh ketegangan pada orang-orang tertentu bisa lebih mempengaruhi fungsi bicaranya dibanding pada orang lain. Namun, gagap umumnya merupakan masalah psikologis, walaupun ada dugaan yang menyatakan sebaliknya.

Gangguan bicara ini sangat mempengaruhi kepribadian penderitanya. Begitu seorang anak menyadari pola bicaranya tidak normal, ia cenderung tidak mau banyak berbicara dan bahkan sampai bersembunyi kalau tamu berkunjung ke rumahnya. Gagap menimbulkan rasa malu yang sangat dan sikap sensitif.Bagaimana menanganinya?

Gagap bisa ditanggulangi lewat terapi wicara dan berbagai metode lain. Antara lain dengan melatih anak menghadapi hal-hal yang menegangkan, melatih anak secara bertahap menghadapi situasi yang membuatnya tidak nyaman (desensitisasi), latihan mengikuti irama, latihan untuk berani bersikap asertif (menyatakan diri), hipnotis, penguatan sosial bagi penderita untuk menanggulangi kekurangannya danthe delay auditory feedback(latihan menghadapi hal-hal yang menimbulkan ketegangan).

Metode latihan ini umumnya dibagi menjadi dua kategori. Kategori pertama difokuskan untuk langsung menghilangkan gagap. Sedangkan metode pada kategori kedua terdiri atas dua langkah penanganan, yaitu “menerima” dan kemudian “menghilangkan”. Contohnya, seperti metode Demosthenes berbicara dengan kerikil dalam mulut, pembiasaan terhadap hal yang tidak menyenangkan danthe delay of auditory feedback(latihan menghadapi hal-hal yang menimbulkan ketegangan), termasuk pada kategori pertama “menerima”. Ini bertujuan agar anak fasih berbicara dengan menerapkan teknik-teknik khusus, dengan harapan kefasihan itu akan terbawa di dalam kehidupan normal sehari-hari.

Penanganan dengan metode kedua ini didasarkan pada pandangan bahwa anak gagap tidak mau berhadapan dengan situasi yang bisa menimbulkan stres. Konflik ini cenderung menghasilkan lingkaran setan di mana ketakutan akna meningkatkan kemungkinan timbulnya gagap.Langkah pertama bagi penderita gagap adalah ia harus menerima kenyataan bahwa ia gagap, tetapi ia dapat disembuhkan dengan metode ini.

Langkah kedua ini difokuskan agar penderita mampu berbicara mantap dengan fasih dalam berbagai situasi yang sebelumnya bisa membuat orang itu gagap. Latihan secara bertahap untuk menghadapi situasi /hal yang membuatnya tidak nyaman dan latihan untuk berani menyatakan diri, terapi penguatan dan metode-metode lain juga termasuk di sini.

Garis besar beberapa terapi penanggulangan gagap secara singkat:

Latihan untuk menyatakan diri

Prosedur terapi tingkah laku yang bertujuan membantu seseorang lebih mudah menyatakan pikiran, keinginan dan keyakinannya, termasuk perasaan tidak suka maupun pernyataan setuju.

Latihan untuk mengasosiasikan perilaku yang tidak dikehendaki dengan perasaan yang tidak menyenangkan

Di sini, rangsangan yang tidak menyenangkan/mengancam dipakai untuk menghukum perilaku yang tidak dikehendaki. Namun metode ini tidak terlalu dianjurkan, karena dalam kasus-kasus tertentu metode ini malah memperparah masalah.

Latihan untuk tidak peka lagi

Proses penyembuhan ini sengaja menghadapkan penderita pada beberapa pengalaman traumatis dengan tingkatan yang lebih ringan. Dengan demikian ini akan mengurangi intensitas reaksi terhadap pengalaman tersebut, baik dalam kenyataan maupun dalam fantasi. (How To Shape Your Kids Better)